Kamis, 25/04/2024 01:36 WIB

Saudi Bongkar Kebusukan CIA

Menurut Faisal, kesimpulan CIA yang menuding Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai dalang pembunuhan tersebut, dinilai sebagai kesimpulan yang tidak kredibel.

Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Jehan Alfarra / Middle East Montitor)

Abu Dhabi - Pangeran senior Arab Saudi, Turki al Faisal meragukan kesimpulan lembaga inteligen Amerika Serikat (CIA), terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, di Istanbul pada awal Oktober lalu.

Menurut Faisal, kesimpulan CIA yang menuding Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai dalang pembunuhan tersebut, dinilai sebagai kesimpulan yang tidak kredibel.

"CIA belum memiliki standar kebenaran tertinggi atau akurasi dalam menilai situasi. Contohnya sudah banyak," kata Faisal kepada awak media di Abu Dhabi.

Pangeran menjelaskan, salah satu contoh kelalaian CIA dalam menilai suatu kasus yakni tuduhan bahwa Irak memiliki senjata kimia, sebelum akhirnya diinvasi oleh AS pada 2003 silam.

"Itu merupakan penilaian tidak akurat yang paling mencolok, yang bertanggungjawab atas perang yang menimbulkan ribuan korban jiwa," jelasnya.

"Saya tidak mengerti mengapa CIA tidak diadili di AS. Ini jawaban saya terkait kesimpulan mereka tentang apa yang terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul, " imbuhnya.

Seperti diketahui, CIA menyebut Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) merupakan otak dari pembunuhan Khashoggi. Hal itu dibuktikan, beberapa tersangka merupakan orang dekat MBS, yang bekerja selalu atas perintah MBS.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Mohammed bin Salman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :