Sabtu, 20/04/2024 19:28 WIB

Referendum Anti-Gay Menang di Taiwan

Referendum yang menyerukan agar pernikahan diakui hanyalah seorang pria dan seorang perempuan dalam Kitab Hukum Perdata, mengumpulkan tujuh juta suara.

Demonstran pendukung LGBT

Taipei – Mayoritas rakyat Taiwan mendukung referendum anti-gay dalam sebuah pemilihan yang digelar Sabtu (24/11) kemarin. Hasil ini, menurut aktivis LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan pukulan telak, di negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis tersebut.

Dilansir dari AFP, referendum yang menyerukan agar pernikahan diakui hanyalah seorang pria dan seorang perempuan dalam Kitab Hukum Perdata, mengumpulkan tujuh juta suara.

Dan kelompok yang mendukung pernikahan sesama jenis diatur dalam undang-undang terpisah memperoleh enam juga suara.

Sementara aktivis gay yang mengusulkan bahwa Kitab Hukum Perdata juga memberikan hak yang sama terhadap pasangan sesama jenis, termasuk hak perkawinan, hanya mengumpulkan tiga juta suara.

“Kemenangan semua orang yang menghargai nilai-nilai keluarga,” kata kelompok pro pernikahan antar jenis.

Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Koalisi Kesetaraan Pernikahan Taiwan, Jennifer Lu, sedih dengan referendum yang menurutnya tidak masuk akal. Dia menyalahkan pemerintah atas ketidakmampuan untuk mengizinkan suara pernikahan anti-gay terus maju.

Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis pada Mei 2017, sebagai negara pertama di Asia yang melakukannya.

Kendati pemerintah dengan jelas menyatakan bahwa hasil referendum tidak akan berdampak pada keputusan asli pengadilan untuk melegalkan pernikahan gay, para pemuka LGBT khawatir bahwa hak mereka yang baru dimenangkan akan dilemahkan.

KEYWORD :

Referendum Taiwan Anti-Gay Kontra LGBT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :