Rabu, 24/04/2024 07:31 WIB

Jadi Kiblat Gay, Bisnis LGBT Berkembang Pesat di Taiwan

Fenomena ini terjadi sejak negara tersebut menyatakan dukungan terhadap kaum LGBT, berupa legalitas undang-undang pernikahan sejenis.

Demonstran pendukung LGBT lakukan demonstrasi di Israel

Taipei - Bisnis berbau LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Taiwan berkembang pesat. Fenomena ini terjadi sejak negara tersebut menyatakan dukungan terhadap kaum LGBT, berupa legalitas undang-undang pernikahan sejenis.

Tampak di sebuah taman di Kota Taipei, fotografer Austin Haung memberikan arahan berpose kepada pasangan sesama jenis untuk pemotretan pre-wedding.

Baginya, reputasi Taiwan sebagai mercusuar kebebasan pernikahan sesama jenis, menyebabkan bisnis semacam ini berkembang pesat.

"Klien kami kebanyakan pasangan sesama jenis dari luar negeri, termasuk Hong Kong, Singapura, China dan Malaysia," kata Haung, yang berusia 32 tahun. Dia berharap mengubah pekerjaan sampingannya menjadi bisnis penuh waktu dengan menargetkan pengantin baru homoseksual dari seluruh penjuru dunia.

"Mereka mengatakan Taiwan adalah tempat yang menenteramkan untuk melakukan pemotretan. Jika mereka melakukan ini di negara mereka sendiri, mereka khawatir akan dilihat aneh atau orang-orang akan menaikkan alis ketika melihat mereka," tambahnya.

Dilansir dari Reuters, toko buku Gin Gin merupakan tempat berkumpul aktivis pejuang LGBT. Toko ini pernah diserbu oleh polisi pada 2003 silam, yang berakhir pada penyitaan 500 majalah.

"Kami telah berjuang lama, dan sekarang memiliki pelanggan setia yang datang ke toko kami setidaknya sekali setahun dari seluruh dunia," kata Yang Pingjing, sang pemilik toko.

Selain itu, penyelenggarakan parade tahunan gay di Taipei juga menyumbang lebih dari US$3,3 juta untuk ekonomi nasional, sekaligus menjadi perayaan terbesar di wilayah ini, menurut harian Taipei Times.

Perdebatan sengit mengenai pelegalan pernikahan sesama jenis merupakan tantangan bagi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Aktivis LGBT menyebut ia telah ingkar dari janjinya tentang kesetaraan perkawinan jelang pemilihan umum 2016.

"Saya harap Tsai Ing-wen dapat melakukan tanggung jawab kepemimpinan. Masalah ini ditunda begitu lama karena kurangnya arahan kebijakan dari partai yang berkuasa," kata koordinator Koalisi Kesetaraan Pernikahan Taiwan Jennifer Lu.

"Pemerintah harus melindungi hak perkawinan untuk semua orang Taiwan," imbuhnya.

Salah seorang penganut gay, Haung, berencana menikah. Namun ibun Zeng bersikukuh tidak menerima pilihan anaknya. Bahkan, ibunya mengumpulkan kerabat dan teman-teman untuk mendukung referendum yang menentang pernikahan sesama jenis, dan mendefinisikan pernikahan sebagai antara seorang pria dan seorang wanita.

"Tidak perlu melindungi pernikahan gay. Jika demikian, akan ada lebih banyak homoseksual dalam masyarakat," kata ibu Zeng.

KEYWORD :

Bisnis LGBT Taiwan Kaum Gay




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :