Rabu, 24/04/2024 18:16 WIB

Hubungan AS-Arab Saudi Tak akan Rusak tanpa Putra Mahkota

Melemahkan pengaruh Putra Mahkota di negaranya akan meningkatkan stabilitas di Arab Saudi dan di seluruh Timur Tengah.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (L) dan Raja Salman

Washington  - Harian Amerika Serikat (AS), Washington Post menerbitkan sebuah artikel yang menyangkut hubungan Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi pasca pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi.

Artikle yang diberi diberi judul "Muhammed bin Salman memiliki masa lalu beracun yang tak tercatat. Pemerintah Trump tidak membutuhkannya," dilengkapai tandatangan dewan editorial Washington Post.

Dalam makalah tersebut, Washington Post menyebut Presiden AS, Donald Trump mencoba mempertahankan hubungan dengan Arab Saudi meskipun kasus pembunuhan Khashoggi menimpa negara sekutunya itu.

Belakangan beberapa pejabat Badan Intelijen Pusat AS (CIA) meyakini Putra Mahkota Muhammed bin Salman berada di belakang pembunuhan Khashoggi. Washington Post berpendapat sebenarnya AS dapat mempertahankan hubungan dengan Arab Saudi tanpa kepemimpinan Muhammed bin Salman.

Akan tetapi, seperti yang diketahui pemerintah AS tak ingin menggantikan Muhammed bin Salman dengan melakukan pemaksaan. Meski begitu, "Pemerintah Trump dapat menjatuhkan sanksi kepada Muhammed bin Salman untuk melanjutkan hubungan dengan rezim Saudi," ungkap makalah itu.

Keluarga kerajaan Saudi pun tak mau dan tak akan membiarkan hubungan negaranya dengan AS menjadi rusak.

"Melemahkan pengaruh Putra Mahkota di negaranya akan meningkatkan stabilitas di Arab Saudi dan di seluruh Timur Tengah," jelas artikel tersebut, dilansir Anadolu.

Oleh sebab itu, membiarkan Muhammed bin Salman tanpa meminta pertanggungjawaban darinya hanya akan membuat kerusakan yang lebih parah.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :