Rabu, 17/04/2024 02:33 WIB

Israel Tolak Pakta Migrasi Internasional

Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely mengatakan, Israel sama sakali tidak memiliki niat bergabung dalam kesepakatan tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Brussels, Belgia pada 11 Desember 2017 (Foto: Dursun Aydemir/Anadolu Agency)

Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan menandatangani Global Compact atau yang dikenal sebagai pakta migrasi internasional.

"Saya menginstruksikan kementerian luar negeri untuk mengumumkan, Israel tidak akan berpartisipasi dan menandatangani Global Compact untuk Migrasi yang Aman, Tertip dan Regular," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Memo.

"Kami berkomitmen untuk mempertahankan perbatasan kami terhadap para penyusup ilegal. Itulah yang kami lakukan, dan itulah yang akan terus kami lakukan," tegas Netahanyu.

Di tempat yang berbeda, Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely menguatkan bahwa Israel sama sakali tidak memiliki niat bergabung dalam kesepakatan tersebut.

"Israel tidak memiliki niat untuk menjadi mitra dalam perjanjian ini. Israel harus mengikuti kebijakan migrasi khusus yang ditentukan oleh keadaannya sebagai negara kecil yang bertujuan untuk mempertahankan kewarganegaraan Yahudinya," jelasnya.

Dirumuskan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Global Compact rencananya akan diresmikan pada konferensi internasional yang akan diadakan di Maroko pada pertengah Desember 2018.

Semua negara anggota PBB, kecuali Amerika Serikat (AS), sudah menyatakan mendukung pakta imigrasi tersebut.

Sekedar diketahui, Israel saat ini menjadi rumah bagi sekitar 35.000 pencari suaka, termasuk 27.500 dari Eritrea dan 7.800 dari Sudan.

Sebagian besar dari mereka tiba di Israel melalui Mesir, selama periode antara 2006 dan 2013 sebelum pagar keamanan didirikan di sepanjang perbatasan Mesir-Israel.

 

KEYWORD :

Global Compact Benjamin Netanyahu Imigrasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :