Selasa, 16/04/2024 14:28 WIB

Kementan Target Optimalisasi Lahan Rawa 500 Hektare

Sejak 2016 silam, Kemterian Pertanain (Kementan) sudah melakukan penelitian. Kemudian 2017 sudah mulai dikembangkan dan hasilnya berhasil.

Menteri Pertanian (Mentan)Menteri Pertaian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai memimpin Rapat Konsolidasi Persiapan Implementasi Program #SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) dan Pembekalan Sumber Daya Manusia Pengelolanya, di Gedung Kementerian Pertaian (Kementan), Jakarta, Rabu 21 November 2018 (Foto: Supi/jurnas.com)

Jakarta -  Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan, peningkatan produksi pangan nasional selama ini masih bertumpu pada lahan sawah irigasi, sedangkan lahan suboptimal seperti rawa belum termanfaatkan secara maksimal.

Amran melihat potensi lahan rawa di Indonesia sangat besar. Sejak 2016 silam, Kemterian Pertanain (Kementan) sudah melakukan penelitian. Kemudian 2017 sudah mulai dikembangkan dan hasilnya berhasil.

"Tahun 2018 sekitar 41 hektare berhasil. Sehingga kita akan lakukan optimalisasi kurang lebih 500 Hektare," terang Amran usai Rapat Konsolidasi Persiapan Implementasi Program #SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) dan Pembekalan Sumber Daya Manusia Pengelolanya, di Gedung Kementerian Pertaian (Kementan), Jakarta, Rabu (21/11).

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu semakin optimis program tersebut akan memberi dampak baik pada semua pihak. Apalagi, pengelolaan program ini dikerjakan oleh orang-orang profesional seperti pensiunan pejabat Kementan maupun purnawirawan dari instansi lain.

"Kalau pensiunan kan sudah pasti mengerti sesuai kompetensi dan pengalaman yang dimiliki. Sebab kita ingin menggerakan pertanian secara moderen sesuai yang diharapkan Bapak Presiden," kata Amra.

Pengembangan lahan rawa untuk sementara akan diefektifkan di enam  Provinsi yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jambi, Lampung, Sulawesi Selatan dan Kalimantan  Tengah. Pemerintah juga akan mendukung dengan alat mesin pertanian.

Amran menjelaskan, pemanfaatan rawa nantinya akan saling terintegrasi antara lahan ternak, perkebunan dan sawah. Menurutnya, program ini merupakan mimpi lama yang baru terealisasi tahun ini.

"Kita membangun pertanian modern. Ini adalaha gagasan besar bapak presiden, koperasi yang dikorporasikan. Dari hulu ke hilir, kita atur sehingga rantai pasoknya pendek, petani untung, bisa naik dua kali lipat, operasi yang dikorporasikan juga untung dan konsumennya senang," kata Amran.

"Jadi itu mimpi kita, yaitu peningkatan dan kesejahteraan, tapi inflasi terjaga. Salah satu penyumbang inflasi terbesar adalah beras. Kalau beras kita jaga dengan baik, maka inflasi akan baik seperti rekor sejarah pemerintahan Jokowi-JK. Inflasi rata-rata 6,3 persen," sambungnya.

 

 

KEYWORD :

Lahan Rawa Lumbung Pangan 2045




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :