Kamis, 25/04/2024 02:29 WIB

Relawan Jokowi-Ma`ruf Serukan Perdamaian

Para aktivis berangkat dari rumah di gang Rode 610 Kota Yogyakarta ini melawan rezim orde baru yang otoriter dan menindas rakyat.

Penutupan acara Rembug Nasional Gerakan Pro Demokrasi dalam rangka 30 th RODE Rumah Perjuangan pada hari Senin (19/11),

Jakarta – Salah satu generasi pertama Kelompok Rode, Muh Yamin, menegaskan, pilihan politik pada Pileg dan Pilpres dari aktivis pro demokrasi saat ini boleh saja berbeda, tapi tetap memiliki komitmen yang sama, yaitu menjaga demokrasi dan membela rakyat.

Demikian kata Muh Yamin yang kini menjadi Wakil Direktur Relawan TKN Jokowi-Maruf Amin, dalam penutupan acara Rembug Nasional Gerakan Pro Demokrasi dalam rangka 30 th RODE Rumah Perjuangan dalam keterangan tertulis yang diterima jurnas.com, Selasa (20/11).

Dulu, kisa Muh Yamin, para aktivis berangkat dari rumah di gang Rode 610 Kota Yogyakarta ini melawan rezim orde baru yang otoriter dan menindas rakyat.  Kini setelah reformasi dan era demokrasi, mereka menempuh jalan hidupnya masing-masing.

"Ada yang di pemerintahan ada pula yang di oposisi. Tetapi komunikasi dan silaturahmi harus dikuatkan kembali untuk bersama-sama dengan generasi milenial yang sekarang menjalani aktivitas kemahasiswaan menjawab permasalahan bangsa," kata Yamin.

Persoalan adanya gerakan intoleran yang mengancam demokrasi, serta politik yang menghalalkan segal cara untuk mencapai tujuan, seperti menyebar berita hoax,  fitnah dan gaduh deng hal yang tidak  substansial seperti meributkan politik sontoloyo itu merupakan kemunduran dalam kehidupan politik saat ini.

Hadir dalam acara Rembug Nasional dan Peluncuran Buku 30 tahun Rode Rumah Perjuangan ratusan aktivis dari generasi 1980an sampai generasi milenial 2018 yg beraktivitas di rumah gang Rode 610 Yogyakarta.

Sejumlah akademisi dan politisi yang pernah dibesarkan di Rumah Rode turut hadir antara lain Beathor Suryadi,  Eko Sulistyo,  Ifdal Kasim,  Budiman Sudjatmiko, Masinton Pasaribu,  Muradi,  Hilmar Farid,  Revrisond Baswir dan Indro Tjahjono.

Dalam penutupan acara tersebut, Ketua Panitia Suprianto Antok juga mengajak peserta untuk mengheningkan cipta mendoakan para pejuang demokrasidan HAM yang telah wafat seperti Adnan Buyung, Mulyana Kusumah,  Abdul Hakim Garuda Nusantara,  Kartjono,  Munir,  Mahasiswa korban peristiwa Tri Sakti n Semanggi,  Wiji Thukul beserta aktivis yang masih hilang hingga kini.

KEYWORD :

Kelompok Rode Jokowi Maruf Amin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :