Kamis, 25/04/2024 22:54 WIB

Uni Eropa Sanksi Perjalanan 18 Pembunuh Khashoggi

Kebijakan tersebut merupakan sinyal tegas dari Jerman, yang bulan lalu memberlakukan larangan menjual senjata ke Arab Saudi hingga pelaku pembunuhan Khashoggi sudah ditemukan.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz (Foto: AP)

Berlin - Jerman memberlakukan larangan perjalanan terhadap 18 warga Arab Saudi yang disebut terlibat dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Bukan hanya itu, Negera Biru terebut juga memperlakukan embargo senjata terhadap rezim Riyadh.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas di Brussels, Senin (19/11), yang  mencakup seluruh zona Schengen, yang terdiri dari 26 negara.

Kebijakan tersebut merupakan sinyal tegas dari Jerman, yang bulan lalu memberlakukan larangan menjual senjata ke Arab Saudi hingga pelaku pembunuhan Khashoggi sudah ditemukan.

Kebijakan ini juga menunjukkan bahwa Berlin siap untuk menggunakan pengaruhnya sebagai negara terbesar Uni Eropa untuk mendorong garis Eropa yang lebih keras, mengingat larangan itu akan berlaku secara efektif di seluruh zona Schengen.

"Seperti sebelumnya, ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban dalam kasus ini, dengan kejahatan itu sendiri dan siapa yang ada di belakangnya," kata Maas, dilansir Guardian.

Berlin memberlakukan sanksi terhadap 18 warga Saudi diduga terkait dengan pembunuhan tersebut. Sayangnya, negara itu belum memberkan nama-nama pelaku tersebut demi perlindungan privasi Jerman.

Jauh belumnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi terhadap 17 warga Saudi yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, tetapi bukan putra mahkota, Mohammad bin Salman, yang secara luas dicurigai memerintahkan pembunuhan itu.

Badan intelijen AS dilaporkan telah menyimpulkan bahwa pangeran bertanggung jawab, tetapi Donald Trump sejauh ini menolak untuk mendukung temuan itu.

Sekedar diketahui, dalam pernyataan publik pertamanya sejak pembunuhan pada tanggal 2 Oktober, Raja Salman dari Saudi Arabia memuji peradilan negara itu. Ia menegaskan, negaranya menjunjung tinggi keadailan, meski tidak menyinggung dalam pembunuh Khashoggi.

Khashoggi, kolumnis untuk Washington Post yang kritis terhadap keluarga kerajaan Saudi, menghilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Riyadh mengeluarkan penjelasan yang kontradiktif untuk kepergiannya sebelum mengatakan Khashoggi terbunuh setelah negosiasi untuk meyakinkan dia untuk kembali ke Arab Saudi gagal.

Dalam sebuah pidatonya pada Senin, Raja Salman tidak menyebutkan secara langsung tentang krisis tersebut, meskipun memuji pengadilan negara dan jaksa penuntut umum untuk melaksanakan tugas mereka dalam pelayanan keadilan.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :