Jum'at, 19/04/2024 21:06 WIB

Dewan Kerjasama Teluk Gelar KTT, Jebakan untuk Qatar?

Kuwait telah melakukan mediasi antara Qatar dan blok pimpinan Saudi, yang memberlakukan blokade darat, laut dan udara di Qatar tahun lalu.

Salah satu foto saat Dewan Kerjasama TeluK menggelar KTT (Foto: Stringer / EPA)

Kuwait - Semua negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang mencakup Qatar, diperkirakan akan menghadiri KTT berikutnya di ibukota Saudi, Riyadh, menurut seorang pejabat pemerintah Kuwait.

"Saya optimis tingkat representasi diperkirakan akan tinggi dan mencerminkan ketajaman para pemimpin GCC untuk mempertahankan rintisan ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri Khaled Al-Jarallah dalam pernyataan pers yang dilakukan oleh kantor berita Kuwait, KUNA.

Al-Jarallah mengatakan KTT, yang dijadwalkan akan berlangsung pada Desember, adalah sinar harapan dalam upaya menghidupkan kembali untuk menyelesaikan lebih dari satu tahun sengketa Teluk.

Kuwait telah melakukan mediasi antara Qatar dan blok pimpinan Saudi, yang memberlakukan blokade darat, laut dan udara di Qatar tahun lalu.

Seperti diketahui, Pada Juni 2017, Arab Saudi, Uni Emiret Arab (UEA), Bahrain bersama dengan anggota non-GCC, Mesir, memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Qatar.

Keempat negara menuduh Qatar mendukung terorisme dan ekstremisme, dimana tuduhan tersebut berulang kali dibantah oleh Doha. Negara kaya gas alam itu menyebut boikot tersebut sebagai tantangan terhadap kedaulatannya.

Awal bulan ini, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani prihatin karena konflik antara Arab masih berlangsung. Meski begitu, ia optimis krisis itu akan segera berakhir.

Pemerintah Amerika Serikat, sekutu GCC, berusaha menengahi dalam perselisihan Teluk, yang dipandang sebagai risiko dalam upayanya untuk menahan kekuatan regional Iran.

Qatar adalah rumah bagi pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah. Tetapi Arab Saudi dan UAE telah berulang kali mengatakan bahwa menyelesaikan perselisihan bukanlah prioritas utama negara tersebut.

Krisis diplomatik atas pembunuhan wartawan Arab Jamal Khashoggi, menempatkan Arab Saudi di bawah tekanan. Sejak kejadian itu, Negeri Petro dolar tampaknya mulai melirik kembali Qatar.

Bula lalu Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memuji ekonomi Qatar dalam sebuah pernyataan yang tidak biasanya.

Sekedar diketahui, GCC adalah aliansi politik dan ekonomi enam negara di Semenanjung Arab yang terdiri Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Donald Trump Dewan Kerjasama Teluk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :