Kamis, 18/04/2024 21:02 WIB

Pembangkit Listrik Ethiopia Mengancam Warga Mesir

Mesir khawatir proyek tersebut akan membatasi air yang mengalir dari dataran tinggi Ethiopia, melalui padang pasir Sudan, ke ladang dan waduknya.

Bendungan Renaissance di Ethiopia (Foto: Memo)

Kairo - Pemeritah Mesir akan bertemu dengan Ethiopia dalam dua minggu ke depan untuk membahas perbedaan atas bendungan Ethiopia di Sungai Nil yang disebut Kairo ancaman terhadap pasokan airnya.

Kedua negara dan Sudan sudah beberapa kali mengadakan pertemuan atas pembangkit listrik tenaga nuklir Grand Renaissance senilai USD4 miliar, tetapi belum mencapai kesepakatan soal pengelolaan aliran air dan masalah lainnya.

Menurut Reuters, Mesir khawatir proyek tersebut akan membuat air yang mengalir dari dataran tinggi Ethiopia, melalui padang pasir Sudan, ke ladang dan waduknya berkurang. Ethiopia, yang ingin menjadi eskporti terbesar di Afrika, mengatakan tidak akan ada dampak semacam itu.

Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, mengatakan mitranya dari Ethiopia, Abiy Ahmed, setuju untuk memulai diskusi bilateral dalam dua minggu ke depan untuk menyepakati poin-poin yang tetap tidak disepakati.

Menurut MENA, Abiy mengatakan akan tetap mempertahankan hak sungai Nil Mesir.

Sekedar diketahui, bendungan itu dijadwalkan akan selesai pada 2020, tetapi Abiy mengatakan pada Agustus bahwa proyek itu akan tertunda beberapa tahun.

KEYWORD :

Sungai Nil Tenaga Pembangkit Listrik Ethiopia Mesir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :