Jum'at, 26/04/2024 00:53 WIB

LEN Industri Garap Perkeretaapian Dunia

LEN  Industri dikenal memiliki keunggulan bersaing dalam memodifikasi produk persinyalan kereta api dari beberapa vendor lain.

Tehnisi Lembaga Elektronika Nasional (LEN) Industri

Jakarta - Lembaga Elektronika Nasional (LEN) Industri saat ini telah menggarap proyek modifikasi sistem sinyal dan interlocking di Bangladesh. Tepatnya pengerjaan sinyal di empat stasiun Jamtoil, Chatmohar, Bangbadu Setu West, dan Bangbadu Setu East.

Kini LEN  sedang  dalam proses persiapan tender untuk proyek lanjutan Jamtoil-Bangbadu yaitu proyek jalur Dhaka-Narayanganj. Modifikasi sistem interlocking harus dilakukan Len Industri terhadap sistem perkeretaapian, agar implementasi sistem berjalan baik.

LEN  Industri dikenal memiliki keunggulan bersaing dalam memodifikasi produk persinyalan kereta api dari beberapa vendor lain. Ini merupakan kelebihan yang dimiliki Len Industri sebagai perusahaan teknologi yang memiliki daya saing global.

Pada perhelatan Innotrans di Berlin September lalu, Len Industri berkomitmen dan yakin untuk mengembangkan sayapnya ke kancah global. Hal ini dibuktikan melalui MoU dengan perusahaan HIMA, Teltronic, Thales, Schnoor, dan Men Mikro untuk membuka kemungkinan kerjasama seperti technology joint development dan lokalisasi produksi di Indonesia.

Linus Andor Mulana Sijabat,  Direktur Operasi I LEN Industri dalam rilisnya kepada jurnas.com mengatakan,    langkah go-global Len Industri tidak hanya berhenti di Bangladesh.

“Kami telah menjadi pelaku utama dan satu-satunya industri sinyal perkeretaapian di Indonesia, serta telah memulai bisnis ini sejak 1980-an. Sekarang, Len Industri bersaing di kancah global dan akan memasok sistem sinyal perkeretaan, sistem telekomunikasi, sistem catu daya substation, dan sistem SCADA.” jelas Linus.
 
Kolaborasi bersama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC)
Menggarap pasar global akan lebih kuat dengan kolaborasi. Ini terus didengungkan Menteri BUMN Republik Indonesia Rini Soemarno dalam mendorong BUMN mengembangkan sayapnya di kancah global. Sinergi BUMN merupakan upaya nyata strategi kolaborasi tersebut.
 
Di bawah Indonesia Railway Development Consortium (IRDC), Len Industri bersama PT Industri Kereta Api (Persero), PT Waskita Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) siap menggarap pasar negara – negara berkembang.

IRDC menawarkan layanan total solusi untuk pengembangan proyek railway mulai dari scope segi sipil, rollingstock, fasilitas operasi (railway system), operation & maintenance, begitu juga dalam hal financing, baik itu untuk main line maupun transportasi urban.

“Konsorsium ini menyasar Filipina sebagai target pasar pertama kemudian akan berusaha bergerak ke Asia Selatan dan Timur Tengah. Sementara Len Industri sendiri berencana memperlebar pasar ke benua tetangga Australia, Afrika, Eropa Timur dan beberapa negara lain," ujar Linus.

Katanya lagi,  "saat ini Len Industri mencoba mengawali bekerja sama dengan Wabtec Australia, UGL Rail Services, Aspex Rail, Rail Control Systems Australia (RCSA), dan JMDR untuk membuka pasar Australia,” ungkap Linus.

KEYWORD :

LEN Industri Perkeretaapian Bisnis Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :