Kamis, 25/04/2024 17:53 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Dorong Konsumsi Pangan Lokal

Kementerian Pertanian mendorong ketahanan pangan melalui  konsumsi pangan lokal.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementan, Muhammad Syakir bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR, Michael Wattimena (Foto : Supi/jurnas.com)

Bogor - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengurangi ketergantungan pada tepung, dan mendorong masyarakat mengkonsumi pangan lokal untuk mendukung kedaulatan pangan 2045.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementan, Muhammad Syakir, dalam acara Pangan Lokal Fiesta "Peningkatan Komsumsi Pangan Lokal Sebagai Pangan Pokok Mendukung Kedaulatan Pangan" di Auditorium Ir.Sadikin Sumintawikarta, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/11).

Syakir mengatakan, ke depan Indonesia tidak hanya bergantung pada beras dan gandum impor, tapi juga memanfaatkan pangan lokal, seperti sagu, jagung, sorghum dan ubi-ubian yang terbesar di seluruh Indonesia.

"Kita ini negara terbesar ke dua di dunia dalam keragaman hayati yang memiliki berbagai sumber daya lokal yang bisa dikembangkan sebagai pangan pokok," ujar Syakir.

Syakir menjelaskan, hutan sagu Indonesia merupakan yang terbesar di dunia mencapai 5,5 juta hektare atau mendekati 85 persen populasi sagu dunia. Sayangnya potensi ini belum dikembangkan dengan baik.

Sorghum juga merupakan sumber pangan lokal potensial lainnya. Tanaman sorghum sangat hemat air dan bisa tumbuh dengan baik di daerah kering berbatu seperti di NTT.

Demikian juga dengan ubi kayu, jagung serta berbagai tanaman lain seperti hanjeli, garut, ganyong, talas, sukun yang dulunya pernah menjadi sumber pangan di sebagian masyarakat Indonesia namun kini terpinggirkan oleh konsumsi beras dan terigu yang semakin meningkat.

Sekedar diketahui masyarakat Indonesia masih sangat tergantung pada terigu dari tahun ke tahun. Dari 15,5 kg per kapita per tahun pada 2008 menjadi 25 per kapita per tahun pada 2018, atau meningkat 1 kg perkapita per tahunnya.

Peningkatan ini ternyata membuat beban devisa negara semakin meningkat. Pasalanya bahan baku terigu yaitu gandum bukan bahan baku lokal yang dikembangkan di Indonesia.

KEYWORD :

Info Pertanian Ketahan Pangan Pangan Lokal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :