Sabtu, 20/04/2024 08:17 WIB

Sanksi AS Ilegal, Rusia Lanjut Perdagangan Minyak dengan Iran

Rusia akan terus melanjutkan perdagangan minyak mentah Iran di luar sanksi yang berlaku pada Senin itu.

Bendera kebangsaan Iran berkibar di sebuah kilang minyak milik negara itu (Foto: IRNA)

Tehran - Menteri Energi Rusia, Alexander Novak mengatakan, Moskow akan mendukung Iran untuk melawan sanksi minyak Amerika Serikat (AS). Ia pun akan melanjutkan hubungannya dengan Iran.

Washington pada Jumat kembali memulihkan sanksi Teheran, yang sebelumnya dicabut di bawah kesepakatan nuklir 2015. Langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku pada Senin (5/11) besok.

Melalui wawancara dengan harian British Financial Times, Novak menegaskan bahwa Rusia akan terus melanjutkan perdagangan minyak mentah Iran di luar sanksi yang berlaku pada Senin itu.

"Kami akan membuat mekanisme yang akan memungkinkan kami untuk terus mengembangkan kerja sama dengan mitra kami, dengan Iran," kata Novak di harian yang sama.

Di bawah kesepakatan minyak pada 2014, Moskow menjual minyak Iran ke pihak ketiga sementara Teheran menggunakan pendapatan dari penjualan tersebut untuk membayar barang dan jasa Rusia.

Kementerian energi Rusia mengatakan kepada harian itu bahwa perdagangan akan berlanjut minggu depan. Sementara itu, Novak mengatakan bahwa Moskow menganggap sanksi AS ilegal.

"Kami sudah hidup dalam kondisi sanksi. Kami tidak mengakui sanksi yang diberlakukan secara sepihak tanpa persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kami menganggap metode itu ilegal," tegasnya.

Setelah Amerika keluar dari kesepatakan nuklir Iran 2015 pada Mei, Negeri Paman Sam memberlakukan kembali sanksi kepada Negeri Para Mullah. Sanksi yang menargetkan, sektor keuangan, energi dan ekspor minyak itu akan berlaku pada 4 November.

Sebelumnya di bawah kesepakatan 2015, yang diteken AS, Inggris, China, Perancis, Rusia, Jerman dan Uni Eropa membebaskan Iran dari sanksi ekonomi, dengan catatan ingin membatasi program nuklirnya.

Meski begitu, Presiden Donald Trump mengatakan, Iran masih mengembangkan program nuklirnya. Ia pun menarik AS dari kesepakatan itu. Sayangnya tidak mendapat dukungan dari rekan-rekannya dan justru berjanji melindungi pakta itu.

Inggris, Jerman, Perancis dan Uni Eropa telah mengumumkan rencana untuk membangun kendaraan keuangan yang memungkinkan perdagangan antara Eropa dan Iran berlanjut, meskipun belum bisa digunakan pada Senin.

Pada Jumat (4/11)  Eropa sangat menyesalkan pengenaan kembali sanksi dan akan bekerja untuk memastikan perdagangan yang sah dengan Iran dapat terus berlanjut. "Tekad kolektif kami untuk menyelesaikan pekerjaan ini tidak tergoyahkan," kata mereka dalam pernyataan bersama.

KEYWORD :

Sanksi Minyak Harga Minyak Keringan Sanksi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :