Jum'at, 19/04/2024 16:35 WIB

Seperti Film Dilan 1990, Dylan Ini Akan Kembangkan Teater ke Anak Remaja

Kesuksesan film Dilan 1990 bisa jadi akan mengekor pada #temanDylan yang ingin terus mengembangkan teater dan budaya Indonesia. 

Dylan ingin giatkan teater dan budaya Indonesia pada anak-anak remaja. (Foto : Jurnas/Ginting)

Jakarta- Film bergenre remaja yang berjudul “Dilan 1990” menuai sukses besar di layar bioskop Tanah Air. Film ini banyak menginspirasi anak-anak remaja dan juga orang dewasa. Tak terkecuali Dheyna Hasiholan yang akrab disapa Dylan.
 
Pria yang masa sekolahnya di SMAN 46 Kota Bekasi dan tercatat alumni tahun 1993 ini mengatakan, ingin membuat kantong budaya seperti yang dirinya pernah lakukan pada tahun 90an di lingkungan UI dan sekitarnya. Saat ini Dylan berencana membuat Kedai Kopi sebagai sarana berkumpulnya para pegiat seni di daerah sekitar Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara.

“Saya berharap sekali tempat ini nantinya bisa terjalin tali silaturahim sesama pegiat seni dan bisa melahirkan kegiatan-kegiatan berkesenian supaya ada rutinitas, minimal Kedai Kopi ini bisa menjadi media apresiasi bagi pegiat seni di daerah tersebut,” ungkap Dylan.
Menurutnya, kantong-kantong tersebut bisa menjadi oase sekaligus tempat berkumpu para pegiat seni dan menjalin silaturahmi. Hingga akhirnya bisa melahirkan kegiatan-kegiatan seni secara rutin. Awalnya, Dylan akan membangun pusat-pusat kesenian di sekitar Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara.

Untuk lebih menyemarakkan tempat tersebut, Dylan ingin menambah dengan hadirnya kedai kopi. Kopi yang identik sebagai minuman para pegiat seni dipilih karena banyak digandrungi para seniman.

“Walaupun sudah aktif di dunia politik, namun saya tetap senang dengan dunia teater dan juga melestarikan kebudayaan. Sekarang dan kedepannya saya tetap ingin teater terus berkembang di anak-anak kecil sampai remaja masa kini,” tukas Dylan.

Ide tersebut bukan barang baru bagi Dylan. Pada masa ‘90an, Dylan pernah membuat warnet dengan harga sewa sangat murah. Sejak awal warnet itu memang tidak untuk berbisnis, namun memang sengaja untuk tempat berkumpul, dan memang warnet itu tak pernah sepi.

Tak hanya itu Dylan dan beberapa teman juga membuat sebuah komunitas unik yang dinamakan Cak Tarno Institut.  Suami Nur Komala Dewi, yang dikaruniakan 7 orang anak ini juga cukup aktif di berbagai organisasi mahasiswa di UI seperti Senat Mahasiswa, Koperasi Mahadiswa, Resimen Mahasiswa dan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia. Setelah lulus, Dylan kemudian aktif di ormas Poros Indonesia dan PP GP Ansor, kemudian dilanjutkan aktif di dunia politik dengan di PDI, PDIP, PNBK kemudian menjadi Tim Nasional Kampanye PKB, hingga kemudian menjabat wakil Sekjen PKNU.

“#Teman Dylan adalah suatu tawaran solusi sebagai wujud dari memulai mewadahi gerak kreasi dan kreativitas pemuda (kelompok milenial) dalam berbagai bidang seperti seni-budaya,” ujar Dylan

KEYWORD :

Kabar Artis Dylan Teater Budaya Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :