Suami masa kini dianjurkan untuk turut terlibat dalam kegiatan istri (Foto: Ecka Pramita)
Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara dimana lebih dari 75 persen pekerjaan rumah tangga dibagikan antara suami dan istri (studi HILL ASEAN 2018), tolak ukur yang sesungguhnya dalam kesetaraan gender.
Tetapi studi yang sama juga mengindikasikan bahwa pekerjaan rumah tangga yang paling rendah dibagikan antara pasangan suami istri adalah memasak; hanya 3 dari 10 suami yang membantu istri di dapur. Dengan kata lain memang keseteraan gender telah berlaku di Indonesia, tetapi tidak di dapur.
Konsultan Pernikahan Indra Novaldi mengatakan setiap hubungan perlu yang namanya kata-kata pujian, ucapan terima kasih. Hal itu bisa berupa kata-kata cinta, pujian apalagi dengan tindakan nyata membantu istrisalah satunya memasak di dapur.
"Dari sisi perempuan membutuhkan apreasias, tapi laki-laki terkadang tidak menyadari. Terlebih kalau bisa memberi lebih dengan hadir dan membantu masak di dapur. Ada anggapan, kalau istri sudah nyaman di dapur jadi tidak perlu diganggu, jadi cerita kesibukan di dapur. Perlu dikomunikasikan," tutur Indra di Jakarta, Senin (15/10).
Kata kuncinya adalah kasih apresiasi, ucapan terima kasih dan pujian pada masakan istri. Jika tidak hari kerja, bisa saat weekend set acara masak bersama untuk mendekatkan antar keluarga.
Pegiat Aliansi Laki-laki Baru Eko Bambang Subiantoro mengatakan persoalan apresiasi yang kurang antar pasangan bisa berdampak bagi hubungan suami istri.
"Partisipasi suami juga dibutuhkan, selalu ada cara. Memasak yang kita tahu mungkin urusan perempuan, tapi di beberapa daerah laki2 juga punya peran memasak. Masalahnya kita belum bisa mengapresiasi mereka, jadi lebih soal tidak sesuai budaya. Laki-laki dan perempuan punya keterampilan yang sama," jelasnya.
Dengan latar belakang ini, Kecap ABC memperkenalkan “Suami Sejati Mau Masak, Terima Kasih Perasan Pertama” yang mengajak suami-suami Indonesia untuk setara dengan istri dimulai dari dapur dengan membuat masakan lebih mudah dan enak.
Kampanye ini dimulai dengan iklan TV yang bercerita tentang anak kecil yang mengingatkan ayahnya akan semua pekerjaan yang dilakukan ibu dari membersihkan rumah, menjaga anak hingga memasak.
Landasan kampanye ini adalah aktivasi digital yang merefleksikan realita Indonesia yaitu meningkatnya jumlah perceraian.
KEYWORD :Kesetaraan Gender Suami Apresiasi Kampanye
