ilustrasi hubungan
Jakarta - Kurangnya apresiasi suami kepada istri bisa picu konflik rumah tangga. Konflik muncul dari rumah sendiri. Kebanyakan para perempuan yang secara finansial tidak mampu tetap bertahan dalam pendidikan.
Studi yang dilakukan oleh Nation Research 2018 mengindikasikan bahwa kurangnya apreasiasi terhadap pasangan dalam pernikahan memiliki dampak yang signifikan, bahkan berujung dengan konsekuensi yang lebih ekstrim seperti perceraian.
Managing Director Nation Insight Ardianto Reksodiputro mengatakan survey digital ini menunjukkan seorang laki-laki yang bercerai dan mengakui bahwa seharusnya ia dapat melakukan lebih dalam pernikahannya bahkan termasuk membantu di dapur.
Terima Pengurus Forum Silaturahmi Anak Bangsa, Bamsoet Ajak Tebarkan Semangat Perdamaian
"Kurangnya apresiasi bisa menjadi simptom atau jalan masuk pertama konflik rumah tangga. Dalam beberapa kasus kebanyakan malah dipendam," ucap Ardi yang ditemui dalam acara Dukung Kesetaraan Gender Dimulai dari Dapur yang diinisiasi kecap ABC di Jakarta, Senin (15/10).
Misalnya, Ardi memberikan contoh, tiba-suami pulang kantor tiba-tiba rumah sudah rapih, tapi tidak tahu strugglenya perempuan seperti apa.
Banyak hal yang bisa dilakukan: ucapan terima kasih, soal budaya masih sulit belum lagi soal berbagi peran/pekerjaan termasuk berbagi peran di dapur untuk menyiapkan masakan keluarga.
"Laki-laki yang mulai belajar masak juga jangan dianggap remeh, beri apresiasi pada mereka. Apapun bentuknya tapi yang ditunjukkan bahasa kasihnya. Antara perempuan dan laki-laki bisa saling mengisi peran," tuturnya.
Hubungan Rumah Tangga Konflik Apresiasi