Sabtu, 20/04/2024 17:35 WIB

Ekspor Ikan Hias Indonesia Tertinggi di Dunia

Karena itu, menurut Rifky, penting bagi semua eksportir ikan hias memanfaatkan raiser, agar ikan hias yang akan diekspor supaya diseleksi terlebih dulu, supaya harganya bisa berkali-kali lipat.

Bursa Ikan Hias

Bogor - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rifky Efendi Hardijanto menyebut volume ekspor ikan hias Indonesia masih tertinggi di dunia. Hanya saja, secara nilai (value) Indonesia kalah bersaing dengan Singapura.

Karena itu, menurut Rifky, penting bagi semua eksportir ikan hias memanfaatkan raiser, agar ikan hias yang akan diekspor supaya diseleksi terlebih dulu, supaya harganya bisa berkali-kali lipat.

“Secara volume kita nomer satu, tapi memang secara nilai masih kalah. Karena ikan Indonesia yang diekspor belum semuanya masuk seleksi. Seperti ikan hias yang diekspor ke Singapura, ikan yang masuk dipilih dan seleksi baru diekspor lagi dengan harga yang jauh berkali-kali lipat,” kata Rifky saat menghadiri acara puncak bursa dan kontes ikan hias 2018, di Raiser Cibinong, Bogor, akhir pekan lalu.

Rifky mengajak para pengusaha eksportir ikan hias maupun pembudidaya memanfaatkan raiser agar ekspor bukan hanya memperhitungkan volume, melainkan nilainya juga lebih besar.

“Indonesia bisa jadi number one atau raja ikan hias dunia, asalkan ikan hias yang akan diekspor bisa diseleksi dulu jadi haraganya jauh bisa lebih besar,” sambungnya.

Jika sudah masuk seleksi, dan kualitas ikan hias Indonesia tergolong bagus, maka langkah selanjutnya yakni branding. Sehingga ketika pasar internasional mencari ikan hias, langsung datang ke Indonesia.

“Kalau sudah seperti itu, tidak mustahil kita jadi number one eksportir terbesar ikan hias dunia,” tegasnya.

Adapun untuk market atau pasar ikan hias dunia, pada 2017 nilai ekspor ikan hias mencapai US$350,12 juta atau naik 0,86% dibanding 2016, yang didominasi ikan hias air tawar sebesar 71,85%.

Sementara, eksportir utama ikan hias air tawar global pada 2017 adalah Singapura antara lain 15,03%, Jepang (12,96%), Myanmar (12,73%). Indonesia menempati urutan ke-5 senilai US$20,41 juta (8,11%).

Adapun eksportir utama ikan hias air laut global tahun 2017 adalah Spanyol (39,31%), Belanda (12,69%), dan urutan ke-3 adalah Indonesia dengan nilai US$7,2 juta (7,75%).

Untuk pasar ikan dunia, atau  importir ikan hias air tawar global yakni Amerika Serikat (20,01%), Inggris Raya (7,15%), dan Jerman (6,01%). Sementara importir ikan hias air laut global adalah Belanda (14,06%), USA (13%) dan Italy (6%)

Rifky menjelaskan, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada 2017 sebesar US$27,7 juta, naik 12,27% dibanding 2016 yang didominasi ikan hias air tawar (74%) seperti arwana, botia dan ikan hias air tawar lainnya.

Adapun negara tujuan utama ekspor ikan hias air tawar yakni China (31,85%), Jepang (12,2%), Singapura (8,1%) dan USA (6,7%). Untuk negara tujuan utama ikan hias air laut adalah USA (22%) dan China (15%).

Rifky menyebut, hingga saat ini sumbangsih komoditas ekspor ikan hias Indonesia secara nilai masih Arwana, menyumbang 30 persen dari jumlah ekspor ikan hias nasional.

“Saat ini secara nilai masih Arwana masih jadi primadona ekspor ikan hias, disamping komoditas-komoditas yang lain,” paparnya.

Bicara ikan hias, lanjut Rifky, tergantung selera pasar. Dia mencontohkan dulu ramai orang berminat dengan ikan lohan. Sehingga tak menutup kemungkinan akan ada komoditas lain.

“Sehingga upaya yang harus dilakukan dengan meningkatkan nilai jualnya bukan hanya sekedar main jumlah atau volume. Salah satu untuk meningkatkan nilai itu mari manfaatkan raiser, agar ada quality control yang bagus jadi harganya bisa jaul lebih mahal,” tandasnya.

Seperti diketahui, hingga saat ini Indonesia memiliki raiser yang terdapat di Cibinong, dan Sub Raiser di Blitar dan Yogyakarta.

KEYWORD :

Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan Ekspor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :