International Monetary Fund (IMF)
Nusa Dua - Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF), Juda agung mengatakan, sebanyak 13 negara di Asia Tenggara masih memiliki kuota dengan persentase rendah. Makanya, disarankan, sejumlah negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia untuk menaikkan iuran ke lembaga tersebut.
"Negara berkembang China, Brasil, India, termasuk Indonesia, itu masih lebih rendah dari yang seharusnya," ujar Juda, Sabtu (13/10).Bila sejumlah negara itu menaikan iurannya, maka akan memunyai dampaknya, yakni;Baca juga :
BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Mengambil Kebijakan BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Jika menaikan saham di IMF, maka kuota negara berkembang akan ikut meningkat. Sehingga, membuat kesempatan negara berkembang untuk ikut mengambil kebijakan di IMF semakin terbuka lebar.
Manfaat lainnya, memiliki kuota tinggi di IMF agar dapat mengakses pendanaan lebih mudah dibandingkan dengan negara yang hanya memiliki kuota kecil. Kata Juda, ada maksimal pendanaan untuk masing-masing jumlah kuota. "Itu biasanya ada berbagai jenis skema pembiayaan IMF terkait dengan berapa persen maksimal yang bisa diakses," ujar Juda.
Dampak baik lainnya lagi, kuota juga menentukan pegawai yang berada di kantor IMF. Logikanya, semakin banyak kuota satu negara, maka semakin banyak pula pegawai yang ditempatkan di lembaga internasional tersebut.Kemudian penambahan kuota masing-masing negara, juga dibutuhkan untuk memperkuat sumber daya jika ekonomi kembali krisis. IMF saat ini memang harus memperkuat cadangan dananya. KEYWORD :
Indonesia IMF World Bank