Sabtu, 20/04/2024 00:08 WIB

Kementan Siap Luncurkan Varietas Padi dengan Kadungan Zinc Tinggi

Permasalahan kekurangan gizi besi memang merupakan permasalahan serius bagi dunia dan Indonesia.

Kementan manfaatkan DOI untuk pengelolaan data padi

Bogor - Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB) Kementerian Pertanian (Kementan) akan meluncurkan varietas padi yang kaya akan kandungan zinc untuk mengatasi kekurangan gizi besi yang cukup banyak dialami Indonesia.

Permasalahan kekurangan gizi besi memang merupakan permasalahan serius bagi dunia dan Indonesia. Sekitar 30 persen penduduk dunia termasuk Indonesia, terutama anak-anak, beresiko menderita kekurangan gizi zinc.

Selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi zinc juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting yang prevalensinya cukup besar dan merata di Indonesia.

"Dalam upaya meningkatkan nilai gizi sekaligus untuk mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat, kami akan melakukan langkah melaui biofortifikasi, yaitu perakitan varietas padi dengan kandungan Zn tinggi," kata Kepala BB Padi, Priatna Sasmita di Kantornya pada Selasa (9/10).

Priatna menyatakan, hal tersebut telah dirintis antara lain di IRRI sejak 2000-an, dan telah menghasilkan galur-galur yang diuji di negara-negara kolaborator seperti IRRI (International Rice Research Institute), dan Harvest Plust Project (kolaborasi CIAT dan IFPRI).

Material pemuliaan tersebut telah diuji di negara-negara kolaborator penelitian, antara lain Philippines, Bangladesh, dan Indonesia.

Pengujian materi pemuliaan padi Zinc tinggi dari IRRI mulai diuji di Indonesia pada tahun 2009 dan diintensifkan mulai pada tahun 2013. Pemurnian dan seleksi materi-materi pemuliaan tersebut telah menghasilkan galur-galur harapan yang mulai diuji multi lokasi pada tahun 2016,

"Pada tahun 2016-2017, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian melakukan Uji Multi Lokasi galur-galur dengan kandungan Zn tinggi di beberapa provinsi dipulau jawa, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat," jelas Priatna.

Galur-galur yang dimaksud antara lain: IR97477-115-1-CRB-0-SKI-1-SKI-0-2 (Inpari 46 Nutri Zinc), IR99680-3-CRB-0-SKI-1-SKI-2-5 (Inpari 47 Nutri Zinc), dan IR99270-34-2-1 (Inpari 48 Nutri Zinc). Setelah melalui beberapa metode pengujian dari mulai uji multi lokasi, pengujian ketahanan hama penyakit, pengukuran Zinc sampai evaluasi karakter mutu gabah dan fisiko kimia beras, tiga galur tersebut memiliki kandungan Zinc tinggi.

Dari tiga galur yang diusulkan, galur Inpari 46 Nutri Zinc dinyatakan lulus untuk dilepas sebagai varietas unggul oleh tim penilai pelepas varietas tanaman pangan, dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada sidang pelepasan varietas yang dilaksanakan di Bogor pada 3 Oktober 2018.

Varietas Inpari 46 Nutri Zinc memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zinc 34,5i ppm. Pelepasan galur-galur sebagai varietas baru, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai gizi masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya dibeberapa tempat dapat mengatasi kondisi gizi Zinc buruk yang ditandai antara lain dengan adanya prevalensi kekerdilan (stunting) yang tinggi.

"Galur-galur yang diusulkan tersebut memiliki kandungan Zinc dalam beras paling tinggi diantara galur yang diuji, sehingga sangat prospektif untuk dilepas sebagai varietas padi unggul baru dengan keunggulan kandungan Zinc tinggi, produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak dan pulen," ungkap Priatna.

Lebih lanjut Ia menambahkan, langkah ini sangat strategis karena padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia. Ia berhadap Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) bisa melakukan perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target antara lain Zinc yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan.

"Mudah-mudahansetelah SK pelesapasan varietas tersebut terbit, benihnya dapat segera diperbanyak agar bisa segera dikembangkan untuk dimanfaatkan petani. Kedepan, varietas ini akan menunjang upaya menjaga ketahanan gizi masyarakat dan ketahanan pangan nasional," terang Priatna.

Dengan lulusnya varietas Inpari 46 Nutri Zinc tersebut, diharapkan bisa memberikan alternatif bahan tanaman bermutu kepada petani di lahan sawah irigasi dengan kandungan gizi Zn tinggi, rasa nasi disukai, relatif tahan terhadap hama/penyakit utama, dan daya hasil relatif tinggi.

KEYWORD :

Kementan padi Zi nc Priatna Sasmita




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :