Jum'at, 19/04/2024 14:53 WIB

Olahraga Low Impact Cocok untuk Pengidap Jantung

Bagi pengidap penyakit jantung tentu tidak semua olahraga direkomendasikan, lalu apa olahraga yang bisa dilakukan?

Olahraga aquatik disarankan untuk pengidap jantung (Foto: Ilustrasi SGA)

Jakarta - Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Di Indonesia sendiri, 37 persen tingkat kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, yang merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia.

Penyakit jantung bisa terjadi karena berbagai faktor seperti tekanan darah, kolesterol tinggi, dan diabetes. Semuanya dapat terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, diet yang tidak terkontrol, dan kurang olahraga.

Seperti yang disosialisasikan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia melalui kampanye "CERDIK", menyeimbangkan gaya hidup antara diet sehat dan berolahraga penting dalam menjaga berat badan yang sehat dan tekanan darah, sehingga dapat mencegah penyakit jantung.

Bagi mereka yang sudah didiagnosis menderita penyakit jantung, diperlukan perawatan lebih dalam memilih makanan dan olahraga yang tepat, dengan atau tanpa anjuran dokter.

Olahraga isometrik seperti pushup atau sit-up dan olahraga berat lainnya tidak dianjurkan untuk pengidap penyakit jantung. Olahraga berat dapat menyebabkan kelelahan berlebih yang memicu serangan jantung.

Olahraga akuatik merupakan olahraga low-impact yang cocok untuk orang-orang yang memiliki masalah jantung. Olahraga ini dapat mengurangi tekanan pada tulang, sendi, dan otot. Jenis olahraga ini biasanya dilakukan di kolam renang yang dangkal ataupun setinggi dada peserta.

Satu olahraga akuatik yang terkenal dan telah diikuti oleh banyak orang di seluruh dunia juga aman bagi orang-orang yang memiliki masalah sendi, penyakit kronis, cedera, dan penyakit lainnya adalah Aqua Zumba.

Instruktur Aqua Zumba Eva Susanti mengatakan konsep Aqua Zumba yaitu memadukan filosofi latihan Zumba yang menggabungkan gerakan musik dan tarian dengan resistensi air.

Karena resistensi alami, setiap langkah memiliki tantangan tersendiri dan menambah intensitas latihan, tetapi juga aman untuk kondisi jantung karena olahraga ini merupakan olahraga low-

"Meskipun begitu saya merekomendasikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan sebelum menjadikan olahraga Aqua Zumba atau olahraga lainnya ke dalam rutinitas," ujar Eva.

Sebagai olahraga terapeutik, musik dan gerakan tarian membantu tubuh melepaskan endorfin yang memicu perasaan positif dalam tubuh. Dengan melakukannya di dalam air, dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami.

Melalui latihan secara teratur, pembuluh darah akan lebih lentur dan fleksibel yang membuat aliran darah lebih lancar.

Di sisi lain, air membantu para peserta menjadi lebih ringan, sehingga mengurangi jumlah berat yang dibawa selama berolahraga. Air juga menambahkan resistensi yang berkelanjutan, dan meningkatkan intensitas olahraga dengan memaksa banyak otot untuk terlibat saat kita bergerak mengikuti musik. Perlawanan ini membuat hati kita bekerja lebih keras dan menjadi lebih kuat.

Di Aqua Zumba, para peserta harus melakukan gerakan untuk otot yang cukup banyak dengan meregangkan lengan dan mengangkat kaki di dalam air. Setiap langkah membantu mengencangkan otot-otot tubuh. Ketika air mengalir dari berbagai arah, resistensi di kolam juga berlipat ganda, sehingga memberikan olahraga yang cukup berat bagi otot Anda.

Berolahraga di kelas Aqua Zumba selama 60 menit dapat membakar hingga 400 kalori. Artinya, olahraga ini dapat membantu menurunkan berat badan secara efektif atau pun sekedar untuk mempertahankan berat badan," ucap Eva. 

KEYWORD :

Olahraga Jantung Aquatik Low Impact




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :