Jum'at, 26/04/2024 04:14 WIB

Promosi Lewat Iklan Digital Sentuh Angka US$100 Miliar

Pemasaran digital atau `martech` memiliki daya tarik yang memungkinkan suatu merek menargetkan konsumen secara langsung melalui media sosial.

Ilustrasi iklan di media sosial (Foto: Muti/Jurnas)

New York – Pengeluaran global untuk melakukan promosi dan pemasaran produk lewat iklan digital, meningkat signifikan tahun lalu mencapai US$100 miliar.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh salah satu firma akuntansi Inggris Moore Stephens, Damian Ryan, pemasaran digital atau `martech` memiliki daya tarik yang memungkinkan suatu merek menargetkan konsumen secara langsung melalui media sosial.

“Jelas para pemasar berusaha membangun kekuatan internal, dan bersiap untuk membelanjakan lebih banyak untuk martech agar tetap kompetitif,” kata Ryan dilansir dari Reuters pada Senin (24/9).

“Penelitian kami juga menemukan bahwa anggaran ini berasal dari belanja media, dan akan memiliki dampak besar pada nilai agensi media-sentris,” tambahnya.

Survei Moore Stephens, yang dilakukan dengan iklan dan konsultasi media WARC, mencakup 800 perusahaan di Amerika Utara, Asia-Pasifik dan Eropa.

Ditemukan bahwa merek di Inggris dan Amerika Utara menghabiskan 23 persen dari anggaran mereka untuk membeli martech, naik dari 16 persen dari tahun lalu. Sementara 63 persen dari anggaran teknologi AS dihabiskan di rumah, dibandingkan dengan 44 persen tahun lalu.

Peraturan perlindungan data Eropa yang mulai berlaku pada bulan Mei, serta kekhawatiran atas praktik jual beli data dari Google Facebook, telah mendorong beberapa pemain dalam industri iklan untuk melakukan penggabungan atau penghematan.

Munculnya perusahaan platform yang menawarkan one-stop shop untuk pemasar adalah tren lain untuk dinikmati, menyoroti akuisisi Adobe Systems (ADBE.O) pada Mei lalu terhadap perusahaan e-commerce Magento sebesar US$1,7 miliar.

Adobe baru saja mencapai kesepakatan lain, untuk membeli perusahaan perangkat lunak pemasaran bisnis-ke-bisnis, Marketo, seharga US$4,75 miliar.

”Pada dasarnya, merek tidak suka mempercayai biro iklan dengan data. Tren yang jelas menunjukkan bahwa merek berusaha untuk mengendalikan teknologi pemasaran,” kata Ryan.

“Terhadap itu, kami dapat melihat bahwa di ujung atas di mana merek menghabiskan lebih banyak, mereka masih bekerja dengan agensi," tandasnya.

KEYWORD :

Marketing Iklan Tekno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :