Jum'at, 26/04/2024 03:22 WIB

Viral Unggahan Siliyana Lihat Ibunya Diperlakukan Layaknya "Binatang"

Kabar memilukan kembali menggemparkan media sosial dimana seorang ibu dan anak asal Medan Sumatera Utara menjadi korban persekusi lantaran diduga membeli barang curian

Angelita Siliyana

Jakarta - Kabar memilukan kembali menggemparkan media sosial,  dimana seorang ibu dan anak asal Medan Sumatera Utara menjadi korban persekusi lantaran diduga membeli barang curian

Awalnya, kabar tersebut menguak usai seorang perempuan muda, bernama Siliyana Angelita Manurung, meluapkan kesedihannya lewat media sosial dan mengaku dianiaya bersama ibunya oleh warga di wilayah tempat tinggalnya.

Melalui video yang diunggah di akun facebook pribadinya pada Rabu (12/09), Angelita menceritakan kejadian pilu yang menimpa dirinya dan sang ibu yang sehari-harinya hanya berjualan tuak di kedai tuak milik keluarga di daerah Medan Estate, Deliserdang.

Sebelum kejadian, Angelita mengatakan dua orang pemuda datang ke rumah mereka ingin menjual sepatu kepada ibunya yang dikenal di daerah itu sebagai penjual tuak dan memiliki lapo.

Namun ia tak menyadari ternyata sepatu yang ditawarkan seorang pemuda bernama Basir tersebut merupakan barang curian, yang nantinya menjadi penyebab hal buruk menimpa keluarganya.

"Awalnya ibu saya menolak, tapi anak itu memaksa karena dengan alasan ingin membeli nasi, belum makan." `Akhirnya mamakku membelinya," kata salah seorang pemain dalam film Romansa Danau Toba dengan muka lebam.

Keesokan harinya, Angelita kaget karena dibangunkan oleh pekerja di lapo milik ibunya, yang mengabarkan bahwa ibunda tercinta di arak oleh warga kelilinh kampung.

"Tadi pagi, saya juga tidak tahu bagaimana ceritanya, saya masih tidur di kamar, pekerja disini membangunkan saya (mengatakan) `Kak, mama di arak-arak sama orang kampung sini. Gara-gara mama beli sepatu dari si Basir," ujarnya.

Angelita pun langsung bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan ibunya. Begitu sampai di lokasi dimana banyak warga berkumpul, ia mengaku melihat ibunya diikat di sebuah pohon, yang membuatnya tak kuasa menahan kesedihan.

"Hati seorang anak begitu sampai di TKP melihat kondisi ibunya diikat layaknya seperti binatang, hanya menggunakan baju dalam dikalungkan karton dikalungkan sepatu yang dia beli," tuturnya sembari meneteskan air mata.

"Hati saya sebagai seorang anak sangat teriris," tambahnya.

Namun saat hendak menolong ibunya, Angelita mengaku dianiaya oleh seorang pria berinisial MP yang mengaku pimpinan sebuah ormas Laskar MP. (nama laskar disebutkan dalam video tersebut).

Awalnya, Angelita berkata bahwa pria itu tidak berhak menghakimi ibunya. Ternyata,  malahan pukulan dari ormas Laskar MP melayang ke wajahnya dua kali.

"Lalu saya ingin maju lagi, tetapi masyarakat memegang saya sampai saya terjatuh di tanah. Kemudian mama saya diarak-arak lagi sampai di lapangan bola samping rumah saya," lanjutnya.

Setelah diarak-arak, warga pun memberikan dua pilihan kepada ibu dan anak itu "mereka angkat kaki dari wilayah itu atau jika tidak warga akan menghancurkan kedai tuak mereka".

Kenyataannya, kedai tuak semi permanen milik ibunya dibuat hancur porak-poranda.

Selain itu, menurut Angelita, warga juga mengambil paksa dua sepeda motor dari rumahnya dan menuduh bahwa motor itu juga adalah barang curian.

Usai menerima perbuatan keji tersebut, Angelita mengaku telah melaporkan tindakan orang-orang tersebut ke pihak berwajib untuk segera diproses, demi mendapatkan keadilan.

Sejak video tersebut diunggah, beberapa netizen mengecam perbuatan tersebut, bahkan banyak yang mendoakan semoga para pelaku mendapat ganjaran setimpal atas perbuatannya.

"Kurang ajar kali bah, semoga ditindak," tulis akun Libra Ci Elek.

"Sedih meneteskan air mataku mendengar adek, berdoa yah dek biar Tuhan membalas cepat atau lambat perbuatan mereka dek, sayangi mama terus Tuhan," tulis akun Dosma Uli Situmorang.

KEYWORD :

Persekusi Viral Medsos




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :