Jum'at, 26/04/2024 06:49 WIB

Waspadai Kanker Payudara pada Laki-laki

Penyakit mematikan nomor dua di dunia setelah kanker serviks tersebut juga bisa menjangkiti kaum laki-laki.

Linda Agum Gumelar

Jakarta – Jika Anda berpikir kanker payudara hanya terjadi pada perempuan, Anda salah. Penyakit mematikan nomor dua di dunia setelah kanker serviks tersebut juga bisa menjangkiti kaum laki-laki.

Demikian penjelasan Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar usai menghadiri sosialisasi sadanis (periksa payudara secara klinis) dan pemeriksaan mammografi gratis, di SDN 01 Pagi Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

“Kanker payudara juga bisa terjadi pada laki-laki. Meskipun persentasenya di bawah satu persen, tapi kalau sudah terkena kanker payudara, pasti ganas,” ujar Linda kepada Jurnas.com.

Memang, lanjut Linda, laki-laki pengidap kanker payudara di Indonesia masih jarang. Bahkan menilik program unit mobil mammografi (UMM) YKPI, para peserta yang melakukan mammografi gratis didominasi oleh perempuan.

Dia memaparkan, sejak 2015 hingga Mei 2018 UMM YKPI sudah memeriksa 10.356 orang. Dari jumlah tersebut, 1.511 orang atau 14,7 persen menderita tumor jinak.

“Sehingga mereka (yang menderita tumor jinak, Red) harus melakukan pemeriksaan lanjutan,” tuturnya.

Sedangkan yang menderita tumor ganas sebanyak 50 peserta atas 1,5 persen. Angka itu, kata Linda, terus mengalami kenaikan setiap tahun.

“Dari awal sampai sekarang itu meningkat. Awalnya 1,2 persen, sekarang sudah 1,5. Berarti ada sesuatu yang salah,” imbuh mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Linda sekaligus mengajak masyarakat tidak takut melakukan pemeriksaan dini kanker payudara. Sebab, nantinya akan menentukan jenis pengobatan bila mana ditemukan kanker.

“Dengan sadanis dan mammografi, kanker yang berukuran satu hingga dua sentimeter pun bisa diketahui. Semakin dini diketahui, maka potensi untuk sembuh semakin besar,” tandasnya.

KEYWORD :

Kesehatan Kanker Payudara YKPI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :