Sabtu, 20/04/2024 01:54 WIB

Menteri Amran Optimis Jaga Produksi Gabah di Musim Kering

Kementan akan meningkatkan sosialisasi dan koordinasi kepada seluruh pemangku kepentingan di setiap daerah.

Petani sedang menutupi gabahnya (Foto: Istimewa)

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) optimis mampu menjaga produksi pertanian, khususnya gabah di musim kemarau yang diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) terjadi pada Agustus dan September 2018.

"Seluruh pejabat kementan dan kita bersama sama turun ke lapangan untuk membantu petani langsung di lahan sawah mereka. Mencari sumber air dan mempertahankan pertanaman 1 juta hektar bulan Agustus ini agar tetap panen," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat dimintai keterangan pada Minggu (12/8).

Di tempat lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Sumarjo Gatot Irianto menyatakan, sejumlah langkah komprehensif sudah dilakukan, antara lain: melakukan percepatan tanam pada daerah yang belum mengalami kekeringan, penggunaan bibit padi khusus untuk lahan kering, serta penerapan teknologi dan mekanisasi untuk penyediaan air.

Selain itu, Kementan juga meningkatkan sosialisasi dan koordinasi kepada seluruh pemangku kepentingan di setiap daerah.

Secara umum, kata Gatot, musim kekeringan seharusnya tidak selalu dipandang sebagai sesuatu yang buruk. Menurutnya, justru banyak peluang dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jika dikelola dengan baik.

Gatot menambahkan, salah satunya adalah kesempatan untuk memanfaatkan areal pertanaman di rawa. Rawa yang semula tinggi muka air 1 meter, pada musim kering turun menjadi 20-30 cm, sehingga menjadi peluang untuk wilayah tanam baru.

"Selain itu, musim kemarau bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin karena hasil panen lebih bagus, hama lebih sedikit, sinar matahari cukup baik untuk fotosintesis, dan kualitas gabah lebih baik," ujarnya.

Sikap positif Kementan juga didukung dengan data luas pertanaman pertanaman tahun ini yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Dibanding bulan Oktober-Juli 2016/2017, pertanaman di bulan yang sama 2017/2018 ini surplus 738.524 hektare.

Selain itu, luas petanaman bulan Juni sebagai awal kemarau tahun 2018 mencapai 984.234 hektar, juga masih lebih baik dibanding di bulan yang sama tahun lalu yakni seluasi 933.390 hektare.

"Peningkatan ini penting karena di beberapa tempat yang menurut BMKG mengalami kemunduran musim kemarau, Kementan berkomitmen melakukan percepatan tanam padi di beberapa wilayah, terutama yang masih bisa memanfaatkan hujan," terangnya.

KEYWORD :

Kementan Amdi Amran Sulaiman kemarau gabah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :