Kamis, 25/04/2024 14:20 WIB

Menteri Amran Gandeng MUI Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia

MoU dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan pertama dalam catatan sejarah di bawah pemerintahan Jokowi-Jk.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Foto: Supi/Jurnas.com)

Makassar - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman percaya jika pesantren dilibatkan dalam sektor pertanian, maka cita-cita lumbung pangan dunia 2045 bukan tidak mungkin tercapai.

Itu disampaikan di usai Launcing Program Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pondok Pesantren pada Sektor Pertanian, Peternakan dan Penandagangan MoU antara Menteri Pertanian dengan MUI, serta Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN), Makassar, Sabtu (28/7).

"Insya allah kalau pesantren-pesantren kita gerakkan, saya yakin pertanian kita akan bagus. Cita-cita Indonesia jadi lumbung pangan dunia akan tercapai," terang Menteri Amran.

Amran menjelaskan, MoU dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan pertama dalam catatan sejarah di bawah pemerintahan Jokowi-Jk. Walaupun kerjasama kedua lembaga itu sudah berjalan jauh-jauh sebelumnya.

Enam bulan yang lalu, pria kelahiran Bone itu juga melakukan MoU dengan PBNU. Terbukti setelah perjanjian itu hasilnya membuahkan hasil, utamanya pada komoditas jagung, bawang dan pangan lainnya.

"MoU itu mencakup jagung, yang dulunya kita impor 10 triliun sekarang sudah ekspor. Bawang, ayam, telur, domba dan kambing sudah kita ekspor," terang Amran.

Pria jebolan Universtitas Hasanuddin itu optimis jika umat bergerak, maka Indonesia akan hebat. Apalagi mereka (santri) dapat dipercaya.

"Mereka juga konsisten. Kalau mereka ditarget tanam 100 ribu, mereka tanam 100 ribu. Contohnya seperti di Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah," Amran.

Di tempat yang sama Menteri Amran memberikan bantuan langsung ke Pondok Pesantren berupa traktor 10 unit, benih jagung 50 ton, bibit durian 3.000 pohon, bibit jeruk 10.000 pohon, kakao 50.000 pohon, kopi 50.000 pohon, sapi 100 ekor, bimbingan teknis.

KEYWORD :

Andi Amran Sulaiman MUI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :