Kamis, 25/04/2024 01:17 WIB

Baznas Luncurkan Buku Manajemen Risiko Pengelolaan Zakat Pertama di Dunia

karya ilmiah tersebut dikerjakan Puskas Baznas dalam waktu yang cukup lama, yakni dua tahun. 

Peluncuran buku manajemen risiko pengelolaan zakat, Bogor, Kamis (26/07)

Bogor - Setelah selama dua tahun melakukan penelitian, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan buku pedoman "Manajemen Risiko Pengelolaan Zakat". Dalam pembuatan buku yang merupakan pertama kalinya di dunia tersebut, Baznas membentuk tim yang dibantu dari beberapa lembaga, salah satunya dari Bank Indonesia.

"Kerja besar yang digarap Pusat Kajian Strategis (Puskas) Baznas ini merupakan yang pertama di dunia. Kami luncurkan dalam bentuk buku, sehingga bisa menjadi pedoman bagi para stake holders perzakatan di suluruh dunia," ujar Ketua Baznas, Bambang Sudibyo di IPB Convention Center, Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/7/2018).

Irsyadul Halim menambahkan, karya ilmiah tersebut dikerjakan Puskas Baznas dalam waktu yang cukup lama, yakni dua tahun. "Buku ini diproyeksikan dicetak dalam dua versi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris," ucap dia.

Direktur Puskas, Irfan Syauqi Beik memaparkan, secara internasional, buku Manajemen Risiko Pengelolaan Zakat akan di-launching pada Konferensi World Zakat Forum (WZF) pada Desember 2018 mendatang di Malaka, Malaysia.

"Salah satu upaya untuk mengoptimalkan potensi zakat adalah dengan meningkatkan kinerja pengelolaan zakat nasional. Dan hal fundamental yang perlu dilakukan adalah menjaga transparansi, akuntabilitas serta kredibilitas institusi pengelola zakat melalui upaya pengelolaan risiko yang ada," kata dia.

Menurut Irfan, jangan sampai ada aktivitas
lembaga zakat yang menimbulkan risiko yang dapat merusak reputasi dan kredibilitasnya dan menimbulkan dampak negatif bagi institusi zakat.

Meski demikian, lanjut Irfan, risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan dan dikelola dengan menggunakan prosedur dana metodologi untuk mengidentifkasi, mengukur, memantau dan
mengendalikan risiko yang timbul di institusi zakat.

“Dua tahun terakhir, Bank Indonesia dan Baznas telah menyelenggarakan International Working Group on Zakat Core Principle (IWGZCP) tahap pertama dan kedua. Pada IWGZCP pertama, salah satu hasilnya disepakati bahwa terdapat empat jenis risiko yang telah teridentifikasi dalam lembaga zakat," ujar dia.

Risiko tersebut meliputi reputasi dan kurangnya kepercayaan masyarakat, risiko penyaluran, risiko operasional dan kepatuhan syariah, serta risiko transfer antarnegara.

Sementara IWGZCP kedua, salah satu pembahasannya adalah mengenai technical note dalam manajemen risiko lembaga zakat.

"Berdasarkan pembagian empat kategori risiko di atas, dibahas lebih lanjut tentang berbagai kemungkinan pengembangan jenis risiko yang dapat terjadi, definisi masing-masing risiko serta indikator risiko tersebut,” ucap Irfan.

KEYWORD :

Baznas Zakat Buku




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :