Valentino Rossi dan Vinales
Jakarta – Pebalap asal Italia, Valentino Rossi makin geram terhadap kelakukan staff Yamaha yang tak merespon saran Rossi untuk memperbaiki masalah elektronik yang dihadapi motornya.
Rossi mengidentifikasi elektronik sebagai salah satu yang membuat Yamaha tertinggal di belakang Honda dan Ducati pada awal tahun ini, dan telah menegaskan kembali perlunya langkah di daerah ini beberapa kali sejak itu.
Namun ternyata usulan rider 46 tahun itu tak kunjung di dengar oleh pabrikan Yamaha tersebut, bahkan menurut Rossi, Yamaha malah acuh terhadap masukan tersebut.
"Saya memberi banyak tekanan pada mereka di Yamaha, dan sekarang mereka tidak bisa lagi berdiri dan ketika mereka melihat saya, mereka melarikan diri," kata Rossi dilansir Autospot.
"Setiap hari saya di sana, saya mendesak mereka karena kami membutuhkan sesuatu pada akselerasi,” tambahnya.
Francesco Bagnaia Resmi Juara Dunia MotoGP 2022
"Kenyataannya itu tidak banyak membantu, tetapi kami berharap ada beberapa kemajuan, karena kejuaraan ini masih panjang dan saya ingin mencoba berjuang untuk menang sebelum akhir tahun ini."
Dengan 10 balapan tersisa, rider Italia itu menyarankan bahwa ia bisa mengurangi waktu istirahatnya jika Yamaha menemukan performa lebih banyak setelah liburan musim panas.
"Kami harus mulai memenangkan balapan lagi," kata Rossi. "Marquez memimpin 46 poin di depan, tetapi yang lebih penting dia lebih kuat, jadi secara realistis itu sulit.”
"Meskipun demikian kami akan mencoba segala cara seperti biasa. Masih ada 10 balapan. Jika orang Jepang memberi kami bantuan dan kami dapat menyelesaikan masalah kecil kami,” lanjutnya.
Yamaaha menikmati hasil terbaiknya musim ini di Sachsenring akhir pekan lalu, setelah dua pebalapnya menaiki podium saat Rossi dan Maverick Vinales selesai di posisi kedua dan ketiga.
KEYWORD :Valentino Rossi Yamaha MotoGP
