Kamis, 25/04/2024 06:56 WIB

Menteri Amran Janji Harga Telur Ayam Stabil

Amran menjelaskan berdasarkan hitung-hitungan pemerintah, ketersediaan telur masih surplus, bahkan pertama dalam sejarah Indonesia di 2018 ini mengekspor daging ayam dan telur tembus ke Jepang.

Menteri Amran melepas 100 ton telur ayam di Jabodetabek (Foto: Ist)

Jakarta -  Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa harga telur ayam akan stabil dalam satu minggu ke depan. Itu disampaikan saat melakukan Peluncuran Operasi Pasar Telur Ayam di Tokoh Tani Indonesia Center (TTIC), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

"Kemarin dulu kami rapat. Kami sudah laporkan bersama Pak Mendag ke Menteri Perekonomian bahwa  satu minggu ke depan harga telur ayam sudah stabil. Paling lambat satu minggu," tegas Amran.

Untuk memenuhi target itu, pemerintah sepakat untuk menguyur pasar harga telur Rp9.500 secara terus menerus. Hanya saja, Pria kelahiran Bone itu mengingatkan agar tidak terlalu mengguyur pasar supaya tidak menyengsarakan para pedagang.

"Tolong pak, kalau harganya terlalu turun direm sedikit. Kita ingin menjaga keseimbangan," ujar Amran disambut tawa sejumlah awak media.

Amran menjelaskan berdasarkan hitung-hitungan pemerintah, ketersediaan telur masih surplus, bahkan pertama dalam sejarah Indonesia di 2018 ini mengekspor daging ayam dan telur tembus ke Jepang.

Ia menyebutkan prognosa produksi telur ayam ras tahun 2018 sebesar 1,732 juta ton. Pola produksi perbulannya mengikuti pola produksi peningkatan  kebutuhan perbulannya (misal pada saat HBKN). Pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan HBKN yang meningkat.

"Kondisi telur nasional masih mengalami surplus. Hingga Juni 2018 kemarin, terdapat surplus sebanyak 31.490 ton. Karena itu, tidak ada kekurangan produksi telur sampai bulan Juni 2018," sebutnya.

Untuk periode Januari hingga Desember 2018, perkiraan ketersediaanproduksi telur ayam ras sebanyak 1.732.952 ton. Sementara perkiraan kebutuhan 1.730.550 ton. Maka untuk periode ini ada surplus sebanyak 2.402 ton.

"Produksi Telur Januari hingga Juli mencapai 733.714 ton, sementara kebutuhanya hanya 722.812 ton sehingga surplus 10.902 ton. Atinya tidak ada kekurangan pasokan telur," pintanya.

Menyikapi melejitnya harga telur ayam satu minggu ini, Amran mengakui bahwa memang masih masalah yang perlu diselesaikan bersama, yakni rantai pasok, supplay Chain dan ikim yang tidak menentu.

 

KEYWORD :

Kementan Amran Sulaiman telur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :