Jum'at, 19/04/2024 08:08 WIB

Liga Santri Nusantara 2018 Digelar di Yogyakarta

Kompetisi LSN sudah memasuki tahun Keempat,  dan setiap tahunnya ajang ini selalu menarik perhatian, baik dari tim peserta dan aturan kompetisinya.

Liga Santri Nuasantara (LSI) (Foto: Ist)

Yogyakarta  - Liga Santri Nusantara (LSN) Region Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali digelar tahun ini. Kompetisi ini akan diikuti 16 tim yang akan digelar di Stadion Tridadi Sleman pada 26 Agustus 2018 mendatang.

Tim-tim yang bertanding adalah Pondok Pesantren Ulul Albab, Pondok Pesantren Al-Jailani, Pondok Pesantren Ali Maksum, Pondok Pesantren Nurul Iman, Pondok Pesantren Baiquniyyah, Pondok Pesantren Al-Munawwir, Pondok Pesantren Al-Imdad, Pondok Pesantren Rohmatul Umam, Pondok Pesantren Nur Iman, Pondok Pesantren Nurul Haromain, Pondok Pesantren Ar-Ramli, Pondok Pesantren Pandanaran, Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Pondok Pesantren Al-Mahally, Pondok Pesantren An-Nur dan Pondok Pesantren Al-Qur`an Wates.

"Liga Santri Nusantara di DIY direncanakan akan digelar pada akhir Agustus dan akan diikuti oleh 16 tim Pondok Pesantren yang ada di Yogyakarta," ujar Koordinator LSN Region DIY 2018 , Abdul Khalid.

Ajang yang diadakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) dan didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) itu diharapkan bisa mencetak pemain sepak bola handal dari kalangan Pesantren.

"Ini ajang yang bagus dan kesempatan untuk Santri menunjukkan bakatnya, kita meyakini pondok pesantren mempunyai potensi melahirkan pemain sepak bola yang handal di tanah air, salah satu buktinya adalah pemain Timnas U-19 Muhammad Rafli Mursalin yang merupakan jebolan LSN 2016," tambah Kooreg LSN DIY 2018 penuh semangat.

Kompetisi LSN sudah memasuki tahun Keempat,  dan setiap tahunnya ajang ini selalu menarik perhatian, baik dari tim peserta dan aturan kompetisinya.

"LSN ini sangat layak menjadi kompetisi rutin nasional dan merupakan terobosan baru Persepakbolaan Nasional. Hanya di LSN seorang pemain menghormati keputusan wasit atau mencium tangan wasit jika pemain melakukan pelanggaran dan ini sangat mencerminkan budaya masyarakat kita yang mengedepankan adab dan etika tinggi", tutupnya.

KEYWORD :

LSN Yogyakarta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :