Metode terapi ikan atau pedicure fish
Jakarta - Bagi yang pernah atau ingin mencoba "pedicure fish" atau terapi ikan, mungkin dari kasus ini harus lebih dipertimbangkan. Pasalnya, ada kejadian yang menimpa seseorang bukannya sehat malah bikin trauma.
Wanita berusia 20 tahun asal New York, setelah menjalani terapi ikan-ikan kecil yang tujuannya melumat kulit mati, kukunya lamat-lamat terkikis. Metode terapi ini, di Indonesia juga ada digunakan. Caranya dengan merendamkan kaki ke dalam air hangat. Kemudian ikan-ikan kecil itulah yang menjadi pemangsa bagian kulit yang mati. Tujuannya agar tumbuh kulit baru dan menjadi segar.Baca juga :
Masyarakat Diimbau Lengkapi Vaksinasi Covid-19
Bukannya dapat kulit baru, kuku kakinya malah berhentu tumbuh dan kemudian lepas. Pasien itu mengira disebabkan terkena kerusakan kuku. Ketika konsultasi dengan dokter, penyebabnya karena terapi ikan tersebut.
Masyarakat Diimbau Lengkapi Vaksinasi Covid-19
Baca juga :
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
"Saya tidak merekomendasikan pedikur ikan. Selain ada dampak lain, dan juga infeksi serius pada manusia," ujar Lipner dilansir Foxnews.Dan Lipner mengingatkan bahwa terapi itu sudah dilarang setidaknya 10 negara bagian di Amerika Serikat dengan alasan masalah kesehatan.
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
Terapi Ikan Kesehatan