Mata uang Dollar Amerika Serikat
Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan ketidakpastian pasar keuangan global telah memicu pelemahan beberapa mata uang dunia, termasuk rupiah. Pada 28 Juni tercatat pada level Rp14.390 per USD, melemah 3,44 persen dibandingkan dengan level akhir Mei 2018.
Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, ketidak pastian pasar keuangan global disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain prakiraan kenaikan Fed Fund Rate yang lebih agresif pasca FOMC Juni 2018 dan volatilitas imbal hasil surat utang AS yang masih tinggi. “Kondisi demikian memerlukan respons kebijakan yang tepat untuk memelihara imbal hasil pasar keuangan di negara berkembang agar tetap menarik bagi investor,” kata Perry seusai Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Jumat.Gubernur BI mengatakan pemicu ketidakpastian pasar keuangan global juga akibat kebijakan bank sentral Uni Eropa (ECB) yang menurunkan net pembelian aset, kebijakan bank sentral Tiongkok (PBoC) yang menurunkan giro wajib minimum (GWM).Baca juga :
BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
“Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan,” tekan Perry.Mesti terjadi ke-tidak-pastian keuangan dan mengetatnya likuiditas global, kata Perry, pertumbuhan ekonomi global 2018 diprakirakan terus berlanjut.
BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Suku Bunga Bank Indonesia Mata Uang