Uang Rupiah
Jakarta - Sejak akhir pekan lalu rupiah terus bergerak menjauhi level psikologis Rp14.000 per dolar AS. Pada Selasa (5/6) pagi, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah lima poin menjadi Rp13.883 dibanding posisi sebelumnya Rp13.878 per dolar AS.
Padahal sebelumnya pada pembukaan, rupiah sempat menguat sebesar 3 poin di level Rp13.875 per dolar AS.
"Adanya rilis kenaikan `manufacturing PMI` Indonesia memberikan sentimen positif pada laju rupiah," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta.
Di sisi lain, lanjut Reza, mulai meredanya ketegangan politik di Italia sangat membantu laju euro untuk menguat lebih tinggi dari dolar AS.
Padahal laju dolar AS juga sedang menguat seiring dengan dirilisnya data-data ketenakerjaan yang meningkat.
Rupiah Terkoreksi ke Rp14.750 per Dolar
"Adanya pernyataan dari Menkeu Sri Mulyani yang memperkirakan pertumbuhan investasi pada kisaran 7,5 persen hingga 8,3 persen pada 2019 cukup membantu Rupiah bertahan positif," ujar Reza.
Ia mengatakan, penguatan yang kembali terjadi memberikan peluang untuk kembali melanjutkan kenaikannya. Apalagi masih didukung oleh penguatan euro dan sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.
Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp13.878 per dolar AS dan resisten Rp13.855 per dolar AS. (Ant)
KEYWORD :Kurs Rupiah