Ilustrasi Penyakit Maag (Foto: Upi.com)
Jakarta - Tingginya aktivitas harian kerap berujung pada gaya hidup tak sehat. Akibat konsumsi makanan cepat saji, jarang berolahraga, tingkat stres tinggi, serta bekerja hingga larut malam membuat penyakit mudah menyerang, salah satunya diabetes.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Aida Lydia, So. PD-KGH, Ph.D yang kerap tidak disadari, penyakit diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal atau biasa disebut ginjal diabetik.
"Adanya diabetes dapat membuat kerusakan pada gelung halus pembuluh darah pada setiap ginjal. Proses ini terjadi secara perlahan, selama bertahun-tahun, dan tanpa disadari penderitanya,", ujar dr Aida.
KPK Cek LHKPN Kadinkes Lampung
Pada tahap awal, kerusakan terjadi pada sistem filtrasi (penyaringan ginjal). Urin yang dikeluarkan mengandung zat-zat penting yang seharusnya tidak terbuang, seperti protein. Menurut dr Aida, seiring waktu kerusakan yang terjadi dapat mengganggu persarafan berkemih yang akan menyebabkan gangguan pengosongan kandung kemih.
Seperti apa gejalanya?
Menurut dr Aida, pada tahap awal penyakit ginjal diabetik tidak menunjukkan gejala tertentu. Gangguan pada tahap ini hanya diketahui melalui pemeriksaan urin. Bila protein yang keluar di urin banyak, urin akan terlihat seperti berbusa.
" Seriring makin beratnya gangguan fungsi ginjal, penderita akan mengalami keluhan mual, tidak nafsu makan, lemas dan pucat (anemia), serta dapat disertai bengkak pada tungkai, peningkatan tekanan darah, dan kadar lemak darah, ", papar dr Aida.
Bagaimana agar terhindar?
Menjalani hidup sehat tentu merupakan cara terbaik agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk ginjal diabetik.
" Tidak merokok, berolahraga teratur, serta menghindari obat/suplemen tertentu yang daoag memengaruhi gula darah. Jangan lupa juga pantau kadar gula, kadar lemak, serta tekanan darah secara rutin," imbau dr Aida.
KEYWORD :Ginjal Diabetes Gaya Hidup
