Jum'at, 19/04/2024 11:54 WIB

4 Treatment Estetika Paling Banyak Dilakukan di Seluruh Dunia

Indonesia diestimasikan akan menjadi pasar pertumbuhan utama untuk industri kecantikan pada 2019 mendatang.

dr. Olivia Ong bersama para dokter estetika Jakarta Aesthethic Clinic di Jakarta, Kamis (24/5).(Foto : Andi Mardana/Jurnas.com)

Jakarta - Banyak anggapan bahwa berpenampilan menarik merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, baik menarik secara fisik maupun menarik dari dalam diri. Kondisi ini yang kemudian mendorong pertumbuhan industri kecantikan, termasuk bertumbuh pesatnya klinik estetika.

Kalau dulu, perawatan kecantikan hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan, kali ini siapapun dapat menikmatinya meski tetap bergantung pada kocek yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil survei Euromonitor International tahun 2016, negara-negara berkembang memiliki kontribusi sebesar 51 persen bagi industri kecantikan global, termasuk di antaranya Indonesia dengan pasar yang dinamis. Bahkan, Indonesia diestimasikan akan menjadi pasar pertumbuhan utama untuk industri kecantikan pada 2019 mendatang.

Penyataan di atas semakin diperkuat oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang mengatakan bahwa industri kecantikan dalam negeri tumbuh 20 persen pada tahun 2017. Pertumbuhannya sampai dua digit atau empat kali Iipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kemenperin pun menempatkan industri kecantikan sebagai sektor andalan dalam Rencana lnduk Pembangunan lndustri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.

Mencermati hasil survei tersebut menandakan bahwa dunia estetika sudah bukan lagi hal yang bisa dianggap sepele. Kini, laki-laki dan perempuan baik tua dan muda sudah mulai sadar akan pentingnya merawat tubuh dan kulit mereka. Penampilan menjadi salah satu faktor penting yang mampu menciptakan rasa percaya diri bagi mereka.

Harapannya, dengan terlihat menarik dan percaya diri, seseorang dikatakan akan dapat bekerja dengan baik bagi lingkungan maupun kariernya. Segala aura positif dalam dirinya pun akan muncul tanpa diduga dan disengajai

"Banyak kisah indah yang saya dengar langsung dari pasien-pasien kami di ruang perawatan, bagaimana prosedur estetika ini bisa membawa hidup mereka ke arah yang positif," ujar dr. Olivia Ong, Founder Jakarta Aesthethic Clinic (JAC) di Jakarta, Kamis (25/5).

Tanpa disadari pula, sekarang ini banyak perusahaan yang sudah mulai menempatkan syarat "berpenampilan menarik" pada kategori pelamar. Syarat mini bahkan bersifat mutlak bagi posisi tertentu, yang berlaku bagi laki-laki dan perempuan.

Tak ayal, data riset lain yang mengatakan bahwa saat ini terdapat empat prosedur estetika yang paling banyak dilakukan orang di seluruh dunia antara lain Soft Tissue Filler, Botulinum Toxin, Skin Tightening, dan Body Contouring.

Bukti lain yang diakui oleh dr. Olivia Ong, adalah meningkatnya jumlah pasien JAC yang cukup signifikan. Di tahun kesepuluh sejak dr. Olivia Ong merintis JAC sampai saat ini pasien JAC sudah mencapai total 5.295 pasien. Peningkatan persentasi pasien sekitar lebih kurang 30 persen per tahunnya dengan dominasi jenis perawatan Soft Tissue Filler yang paling digemari.

"Soft Tissue Filler, Botulinum Toxin, Peeling Komedo, Skin Tightening dan Body Contouring telah menjadi treatment-treatment favorit pasien yang datang khusus ke JAC," tambah dokter yang sudah memulai praktek kedokteran estetika sejak 2008.

Dengan didukung oleh tim dokter yang profesional dan berpengalaman dibidangnya serta memiliki sertifikat international, klinik kecantikan yang digawangi de. Olivia Ong berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi para sahabat atau pasien mereka. Selain itu pihakny2 selalu memilih menggunakan produk yang berkualitas dan aman serta teknologi yang mutakhir untuk menghasilkan hasil yang optimal.

"Kami selalu siap memberikan perawatan personal yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien," imbuhnya.

KEYWORD :

klinik estetika cantik perawatan perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :