Sabtu, 20/04/2024 07:01 WIB

Lola Amaria Suguhkan Film Terbaik Untuk Anak Bangsa

Sebuah film berjudul

Lola Amaria bicara tentang film "Lima". (Foto : Jurnas/Ginting)

Jakarta- Sebuah film terbaik karya anak negeri dari Lola Amaria Production berjudul "Lima" akan daqpat disaksikan di seluruh layar bioskop Tanah Air, pada Kamis (31/5). Film yang digarap lima sutradara terbaik yakni Lola Amaria, Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Adriyanto Dewo, dan Harvan Agustriansyah ini menceritakan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Uniknya setiap sutradara menggarap satu cerita yang diangkat dari setiap rangakaian Pancasila, mulai dari sila 1 sampai 5.

"Sudah lama merencanakan ide ini hingga bisa terealisasi. Tidak mudah untuk menggabungkan lima sutradara dalam satu film secara langsung," ucap Loloa Amaria kepada Jurnas.com, Kamis (24/5) malam di Jakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat.

"Dan saya sangat teliti dalam memilihnya. Semua sutradara yang terlibat, saya sendiri yang memilih dan berdiskusi. Semua dari mereka itu sudah pernah kerjasama dengan saya. Jadi saya enggak beli kucing dalam karung," sambung Lola sumringah dengan tuntasnya film tersebut. 

Lola juga menjelaskan tentang keterlibatan para sutradara. Ia ingin setiap sila yang ada di Pancasila tergambarkan secara baik, dengan waktu yang begitu singkat dalam sebuah film yang berdurasi 1 jam 30 menit. Disitulah perlu ketelitian yang sangat teliti untuk bisa menyambungkan cerita sila pertama sampai kelima.

"Iya semua sutradara saya kenal baik dan tahu kerja mereka. Kwalitas yang sangat baik. Tinggal bagaimana mempersatukan ego masing-masing sutradara. Disini tingkat kesulitannya,` jelas Lola. 

"Dan sudah sejak awal, saya tahu Udin itu kuat untuk menyutradarai sila pertama karena dia ada pengalaman menjadi sutradara dokumenter film pesantren," papar Lola tentang sutradara yang akrab disapa Udin.

"Dan Tika juga, yang lain juga. Semua pas dengan tema mereka masing-masing. Pada akhirnya kombinasi lima ide digabung jadi satu dan berhasil juga. Hasilnya sangat memuaskan saya dan mudah-mudahan penonton semua," harap Lola.

Seluruh cerita dalam film Lima menyatu dengan baik dari hasil kerja keras para sutradara dan tentu saja satu editor yang brilian. Konsep yang dibuat Lola berserta timnya pun terbukti ampuh tidak menyulitkan para pemain di film tersebut. Prisia Nasution, Yoga Pratama dan beberapa pemain lainnya bisa dengan mudah mengikuti apa yang telah diarahkan oleh para sutradara.

"Justru kita malah asik menjalani proses syutingnya. Nggak ada kata bingung. Karena semuanya sudah terangkum dan terkonsep dengan baik. Kita tinggal jalani saja," terang Prisia sebagai pemeran Fara.

Meski begitu, ada satu hal yang membuat Lola Amaria menyayangkan sekaligus sedih, kalau filmnya tidak bisa ditonton semua kalangan. Pihak LSF memberi label pada film tersebut untuk 17 tahun keatas.

"Sayang banget. Harapan saya dan tim film ini bisa disaksikan banyak orang dan semua golongan serta usia. Karena menceritakan keberagaman yang ada di Pancasila. Sedih juga ya," tukas Lola yang tetap antusias menyambut penayangannya pada 31 Mei mendatang.

 

KEYWORD :

Kabar Artis Lola Amaria Prisia Nasution




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :