Kamis, 25/04/2024 05:47 WIB

Kementan Siapkan 2 Juta Batang Kopi Varietas Super untuk Petani

Menurut Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember sangat istimewa, memiliki akar yang lebat, hingga cocok dikembangkan di daerah perbukitan untuk penahan longsor.

Kementan siapkan 2 juta batang kopi varietas super untuk petani kopi (Foto: Istimewa)

Jember - Kementerian Pertanian (Kementan) akan membagikan bibit kopi varietas super hasil penelitian Puslit Koka, Jember. Demikian itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kala mengunjungi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) di Jember, Kamis kemarin.

Kopi varietas super dengan produktivitas 3,5 ton per hektare. Menurut Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember sangat istimewa, memiliki akar yang lebat, hingga cocok dikembangkan di daerah perbukitan untuk penahan longsor.

Lebih hebat lagi ujar Kapuslit koka varietas kopi super tahan hama nematoda atau cacing akar yang menjadi momok petani kopi, bila melakukan replanting.

"Vietnam sudah beberapa kali meminta untuk dapat mengimpor bibit kopi super ini, akan tetapi hingga kini tidak layani," tutur Kapuslit Koka Jember.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mendengar penjelasan Kapuslit Koka terlihat sumringah. "Iya, kami setuju untuk tidak menjual ke negara lain, perintah bapak Presiden, mengembalikan 500 tahun kejayaan tanaman rempah Indonesia termasuk kopi,  bisa menggunakan bibit kopi super ini."

Saat Amran menanyakan berapa harga setiap batangnya, dijawab kapuslit Rp9.000. Kenapa mahal, kejar Mentan, Kapuslit menjelaskan harga tersebut melalui tender, dan sudah termasuk biaya pemeliharaan selama 4 bulan di polybag.

Hadirnya varitas baru kopi super ini, kata Amran akan meningkatkan produksi kopi, yang  saat ini hanya rata-rata 0,5 hingga 0,8 ton per hektare.

"Bila ini nanti sudah kita kembangkan di petani, bisa menaikkan pendapatan petani 5 hingga 7 kali lipat, dan searah dengan program Presiden. Kita fokus untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian," kata Amran

"Baru-baru ini BPS merilis peningkatan ekspor pertanian 24 persen. Bila fokus pada komoditas ekspor yang memiliki nilai tambah pada produksi petani, negeri ini akan lebih cepat memenuhi target, untuk menjadi  lumbung pangan dunia," sambungnya.

KEYWORD :

Kementan kopi Andi Amran Sulaiman Jember




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :