Film LIMA adalah cara mereka menangkap fenomena krisis penghayatan Pancasila dalam masyarakat (Foto: Instagram)
Jakarta - Pancasila adalah dasar bagi Indonesia yang adil, beragam dan demokratis. Sayangnya polarisasi politik menimbulkan gesekan dan kecurigaan sosial tinggi di semua lapisan masyarakat.
Menurut Produser sekaligus Sutradara Lola Amaria, untuk tujuan-tujuan politik, Pancasila sengaja dilupakan dan dikesampingkan. "Bahkan, orang mulai takut membawa-bawa Pancasila karena dianggap bagian dari kelompok-kelompok politik tertentu. Untuk menyuarakan keberagaman saja banyak yang sering merasa dihantui ketakutan akan intimidasi," ujarnya.Baca juga :
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Jika dibiarkan lama-lama Pancasila jadi momok yang menakutkan. Kita harus lawan dan berani mengatakan bahwa Aku Pancasila.
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Baca juga :
HNW Ajak Pimpinan BMIWI Lanjutkan Peran Ibu Bangsa Untuk Wujudkan Cita-Cita Indonesia Merdeka
"Film Lima adalah cermin bagaimana krisis itu terjadi di keluarga, lingkungan dan lapisan masyarakat lainnya. Betapa lima sila itu semakin keropos dan tidak lagi menjadi pegangan hidup berbangsa dan bernegara," lanjutnya. Agama yang seharusnya memberi rasa damai, seolah-olah menebarkan ketakutan. Rasa kemanusiaan kita yang semakin dangkal, sikap membeda-bedakan satu sama lain, mau menang sendiri sampai keadilan yang semakin jauh bagi rakyat bawah menjadi tema kelima sutradara tersebut.
HNW Ajak Pimpinan BMIWI Lanjutkan Peran Ibu Bangsa Untuk Wujudkan Cita-Cita Indonesia Merdeka
Film Lima Lola Amaria Pancasila