Jum'at, 26/04/2024 06:17 WIB

Kementan: Metode Sungkup Solusi Permanen Aneka Cabai Nasional

Metode sungkup solusi permanen pertanaman cabai dalam negeri (Foto: Istimewa)

Rancakalong - Musim hujan kadang menjadi kendala petani aneka cabai melakukan pertanaman di lapangan karena risiko kegagalan panen selalu menghantui para pencinta budidaya cabai Indonesia. Namun hal ini tidak lagi  menjadi masalah, pasalnya teknologi sungkup plastik "rain shelter" sudah mulai diterapkan dibeberapa sentra utama.

Selama ini produksi cabai musiman, sementara kebutuhan relatif sama sepanjang tahun. Teknologi sungkup merupakan salah satu solusi permanen cabai sehingga bisa ditanam sepanjang tahun, sehingga produksi dan pasokan stabil sepanjang waktu.

"Teknologi ini sederhana namun dampak yang dihasilkan sungguh luar biasa, di antaranya produksi terjamin dan kegagalan panen bisa diminimalkan," ujar Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi saat sowan ke kelompok tani mukti di Desa Sukamaju Kecamatan Rancakalong.

Jadi teknologi sederhana ini, lanjut Suwandi, sebagai rahasianya bisa tanam cabai sepanjang waktu.  Teknologi ini kita dorong agar bisa direplikasi ke semua sentra produksi cabai san sayuran di seluruh Indonesia.

Ketua kelompok tani mukti sekaligus champion cabai Kabupaten Sumedang, Aseng menjelaskan bahwa manfaat sungkup plastik yang dirasakan selama ini. Beberapa manfaat sungkup di antaranya,

Pertama, mengatasi kendala penyakit buah supaya tidak terkena patek.

Kedua, mampu menekan biaya tenaga kerja saat perawatan tanaman di musim hujan.

Ketiga biaya sanitasi lebih murah dan ekonomis.

Keempat, mendukung penerapan budidaya ramah lingkungan, dalam hal ini bisa mengurangi frekuensi penggunaan pestisida di lapangan.

Kelima, memastikan keberhasilan panen saat musim hujan, buah tidak rontok, kelembaban terjaga, pupuk di lahan tdk mudah hilang akibat hujan.

Keenam, budidaya akan menjadi lebih ekonomis dan efisien, mengurangi biaya produksi.

Ketujuh, mudah diterapkan dan sangat efisien.

Kedelapan hasil produksi dengan sungkup jauh lebih tinggi dari pada tanpa sungkup. Produksi relatif stabil antar musim dan kesembilan saat off season harga jualnya lebih bagus.

Aseng menambahkan bahwa  biaya produksi dengan sungkup dengan bambu, mulsa plastik total sebesar Rp30 juta perhektare tidak jauh berbeda dengan tanam tanpa sungkup. Sedangkan dengan sungkup menggunakan bahan utama besi lingkaran, awet hingga 20 tahun, biayanya dapat mencapai Rp90 juta perhektare.

"Ya untung bersih bisa lebih Rp 50 juta permusim. Alhamdulillah kemarin saya berangkat umrah plus dari rejeki cabai" pungkasnya.

 

 

KEYWORD :

Kementan Cabai Suwandi hortikultura sungkup




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :