Jum'at, 19/04/2024 08:03 WIB

Stok Minyak di Negara-negara Maju Menurun

Hal ini menunjukkan kemungkinan titik kritis dari kelebihan pasokan

Ilustrasi kilang minyak

Wina – Laporan terbaru Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menunjukkan, persediaan minyak negara-negara maju utama turun hampir mencapai tingkat rata-rata lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan kemungkinan titik kritis dari kelebihan pasokan

Sebagai kelompok produsen minyak beranggotakan 14 negara, OPEC menaikkan perkiraan untuk permintaan minyak global pada 2018, memperkirakan dunia mengonsumsi 98,85 juta barel per hari, 1,65 juta barel per hari lebih tinggi dari tahun lalu.

Laporan kartel minyak menunjukkan tanda-tanda positif dari pasar minyak dan pemotongan produksi minyak bersama, namun, persaingan yang lebih kuat dari minyak serpih AS, karena diperkirakan akan naik di bawah harga yang relatif lebih tinggi.

Data dari OPEC menunjukkan bahwa persediaan minyak komersial Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pengembangan (OECD) pada Maret turun 12,7 juta barel dari bulan sebelumnya, menjadi hampir 2,83 miliar barel.

Angka tersebut juga 204 juta barel lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, dan hanya sembilan juta barel di atas rata-rata lima tahun terakhir.

Persediaan minyak adalah fakta kunci dari keseimbangan pasar minyak, penurunan stok minyak adalah tanda dari penyeimbangan pasar.

Laporan itu adalah yang terakhir sebelum pertemuan para menteri minyak di Wina untuk membahas pagu produksi minyak dua minggu kemudian.

Pada 2016, negara-negara OPEC mencapai kesepakatan di Wina untuk mengurangi produksi minyak harian guna meningkatkan harga minyak global, untuk menghilangkan kelebihan pasokan, perjanjian tersebut juga didukung oleh 11 negara non-OPEC.

OPEC dan sekutu-sekutunya secara ketat mematuhi pagu pasokan minyak dengan konformitas yang sangat tinggi dalam beberapa bulan terakhir. (Ant)

KEYWORD :

Minyak OPEC Migas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :