Eka Wahyu Pramita | Selasa, 08/05/2018 21:20 WIB
dr Ratna mengatakan terkadang kita sering keliru dalam membedakan antara kulit kering atau kulit dehidrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta - Permasalahan kesehatan kulit merupakan hal yang tidak bisa dianggap sepele dan sering kali diabaikan. Jika tidak diperhatikan dengan baik, kulit juga dapat mengalami stres yang berakibat kulit menjadi kering, sensitif, kusam dan berkerut. Salah satu penyebabnya karena kulit mengalami dehidrasi.
Dehidrasi
kulit merupakan suatu kondisi
kulit yang kandungan kadar airnya kurang optimal, sehingga dapat mempengaruhi tekstur
kulit.
Medical Advisor PT. Galenium Pharmasia Laboratories, dr Ratna Purnamasari, mengatakan terkadang kita sering keliru dalam membedakan antara
kulit kering atau
kulit yang mengalami
dehidrasi.
"Saat
kulit terasa
kering, kasar, terlihat bersisik dan kusam, kita menganggap itu hanya masalah
kulit kering saja. Namun ketahuilah bahwa itu merupakan tanda-tanda
kulit mengalami
dehidrasi.”
Kulit
kering hanya dipengaruhi oleh faktor usia, dimana aktivitas kelenjar minyak berkurang sehingga
kulit akan terlihat kasar dan keriput.
Sedangkan
kulit dehidrasi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pemakaian sabun bersifat alkalis, AC, sinar UV, dan polusi serta kekurangan asupan cairan yang berdampak pada penurunan elastisitas
kulit, terlihat kusam, kasar, keriput, bersisik dan mulai terlihat garis-garis halus.
“Saat
kulit terhidrasi dengan baik,
kulit akan lebih siap untuk menyerap nutrisi apapun yang diberikan, sehingga hasilnya akan lebih optimal,” lanjutnya.
Dr Ratna menyarankan untuk memulai perawatan
kulit sedini mungkin agar
kulit tetap terjaga hidrasi alaminya. Hidrasi lebih dari sekadar melembabkan, karena dapat mengikat air di lingkungan sekitar.
"Dengan begitu keseimbangan hidrasi
kulit akan selalu terjaga dan lebih efektif untuk melakukan tugas dan fungsinya masing-masing, serta menjaga dari masalah lebih lanjut seperti keriput atau kerut halus yang dapat timbul di wajah,” tambahnya.
KEYWORD :
kulit dehidrasi kering
