Sabtu, 20/04/2024 10:25 WIB

Menaker: Inovasi dan Kreativitas Kunci Hadapi Perkembangan Zaman

Namun begitu, berbagai inovasi dan kreativitas tersebut hendaknya disesuaikan dengan potensi daerah.

Kemnaker

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri menyatakan, berbagai inovasi dan kreativitas masyarakat sangat diperlukan untuk mendorong pembangunan ketenagakerjaan. Namun begitu, berbagai inovasi dan kreativitas tersebut hendaknya disesuaikan dengan potensi daerah.

Menurut Menteri Hanif, pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan non formal dengan santri yang datang dari berbagai daerah.

Oleh karenanya, santri harus membiasakan diri untuk berinovasi dan hidup kreatif agar kelak ketika pulang ke daerah asal dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan masyarakat daerah.

"Saya juga ingin mendorong kalau santri-santri melakukan inovasi, maka basisnya adalah tempat dimana berada. Di desanya, di kampungnya, itu yang harus diinovasi," kata Menteri Hanif saat menjadi pembicara dalan acara Silaturahim Alumni Pondok Pesantren Al Fadlu Wal Fadhilah Kaliwungu, Kendal, Senin (30/4).

Menteri Hanif menambahkan, dunia berubah dengan cepat, salah satu penyebabnya adalah perkembangan teknologi dan informasi.

Bagi Menteri Hanif, inovasi dan kreativitas adalah kunci bagi santri dan masyarakat secara umum untuk bisa bertahan di tengah perkembangan zaman.

"Nah tentu, saya sering sampaikan bahwa dasarnya tetap karakter, dasarnya tetap akhlak, adab," tutur Menteri Hanif.

Untuk mendorong pengembangan potensi daerah melalui inovasi dan kreativitas tersebut, Menaker berpesan agar kapasitas santri harus terus ditingkatkan.

"Kehadiran tempat-tempat pelatihan di pesantren juga menjadi penting. Agar santri ini lebih kuat kewirausahaannya, dan bisa membantu masyarakat desa keluar dari kemiskinan," ujar Menaker.

Menaker juga berpesan agar pesantren juga mengembangkan lembaga pelatihan vokasi, baik yang dikembangkan secara mandiri maupun dikerja samakan dengan lembaga pelatihan lain.

Lembaga pelatihan, lanjut Menaker, secara khusus lebih mengakomodir kebutuhan akan peningkatan skill dibandingkan lembaga pendidikan formal.

Karena, lembaga pelatihan memiliki karakteristik jangka waktu pelatihan yang lebih pendek dibandingkan pendidikan formal.
Dengan begitu, tuntutan akan skill yang fleksibel dan responsif terhadap cepatnya perubahan zaman dapat diakomodir melalui lembaga pelatihan.

"Dan di sini, pelatihan vokasi menjadi penting karena jangka pelatihannya pendek," paparnya.

 

KEYWORD :

Info Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri Menaker




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :