Eka Wahyu Pramita | Sabtu, 28/04/2018 05:54 WIB
Sebanyak 50 Puskesmas di dua provinsi dengan risiko penyakit jantung tinggi di Indonesia
Jakarta - Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia dari tahun 2007-2013, terdapat peningkatan signifikan atas kematian akibat penyakit jantung dan faktor-faktor risiko penyakit jantung di Indonesia.
Dari hasil riset ini pula diketahui bahwa provinsi Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung mewakili provinsi dengan jumlah risiko penyakit
jantung yang tinggi dan ditandai oleh tingginya jumlah populasi perokok, jumlah pasien dengan tingkat kolesterol tinggi dan banyaknya kasus tekanan darah tinggi dan diabetes.
Cepatnya perubahan perkembangan situasi terkait penyakit
jantung di
Indonesia, terutama menyangkut faktor risiko dan hambatan yang ditimbulkan akibat penyakit yang menjadi penyebab 37% kematian (data WHO Non-Communicable Diseases (NCD) Country Profiles, 2014) di
Indonesia ini
Kasus tersebut telah mendorong WHF dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) didukung perusahaan farmasi global, Pfizer, melakukan riset untuk mengkaji penyakit jantung (kardiovaskular) dalam skala dan konteks lokal Indonesia.
Sebanyak 50 Puskesmas di dua provinsi dengan risiko penyakit
jantung tinggi di
Indonesia menjadi sasaran program kerjasama World Heart Federation (WHF) dan
PERKI tahun ini, yang mendapatkan dukungan dari Pfizer.
Dari jumlah puskesmas tersebut, diharapkan sebanyak 2,500 orang di 35 Puskesmas di Provinsi Sulawesi Selatan dan 15 Puskesmas di Provinsi Bangka Belitung akan menjadi subyek penelitian eksperimental, edukasi publik dan strategi intervensi lainnya yang dikoordinasikan pelaksanaannya oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia (
PERKI) yang akan bekerja sama dengan Yayasan Jantung
Indonesia, perguruantinggi dan klub
jantung sehat setempat.
Penelitian dan program kerjasama yang akan berlangsung selama 18 bulan ini dikemas dalam payung Independent Grant for Learning and Change (IGLC) Pfizer, untuk merumuskan upayaupaya yang lebih baik agar dapat meningkatkan layanan
kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi mereka dengan penyakit
jantung dan yang memiliki risiko tinggi atas penyakit ini di
Indonesia.
”Kerjasama ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan memitigasi berbagai profil faktor-faktor risiko penyakit
jantung di wilayah
Indonesia dengan populasi yang memiliki risiko penyakit
jantung tertinggi,” ujar Ketua Umum
PERKI, dr. Ismoyo Sunu.
Kerjasama
PERKI dan Pfizer ini bertujuan untuk mempromosikan perilaku hidup sehat pada aspek-aspek yang dapat mempengaruhi risiko terhadap penyakit
jantung, sesuaidengan panduan dan ketentuan dari Yayasan Jantung
Indonesia, maupun
PERKI.
Terkait dengan upaya tersebut, maka sebagai bagian dari kerjasama ini akan dilakukan peningkatan kemampuan profesional para tenaga
kesehatan umum di 50 Puskesmas pada dua provinsi penelitian untuk dapat mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor risiko penyakit
jantung sesuai dengan panduan
PERKI.
KEYWORD :
jantung PERKI Indonesia kesehatan