Sabtu, 20/04/2024 20:31 WIB

Ternyata Begini Cara Yovie Widianto Ciptakan Lagu Hitsnya

Pencipta lagu-lagu hits Yovie Widianto punya cara sendiri dalam mencipta sebuah karya lagu.

Yovie Widianto usai mengisi acara Mocosik Festival 2018 di Jogjakarta. (Foto : Jurnas/Ginting)

Jakarta- Banyak musisi atau pencipta lagu yang menulis karya-karya terbaiknya melalui pengalaman pribadi. Tema cinta biasanya lebih banyak yang menjadi referensi dalam bermusik mereka. Bagaimana dengan musisi yang karya-karyanya selalu hits, seperti Yovie Widianto?

Ternyata, dalam mencipta lagu menurut Yovie, dirinya tidak melulu menggunakan pengalaman pribadi atau pengalaman orang-orang sekitarnya. Justru, ia merasa pemikiran dan pembendaharaan katanya lebih luasdan lebih baik didapat, dari seringnya ia membaca buku. Hal ini memudahkan dirinya, dalam merangkai kata-kata baik, bijak hingga menjadi satu kesatuan yang mudah dinikmati pendengarnya.

"Saya itu orangnya selalu ingin mengeksplore dari sisi mana pun dalam mencipta lagu. Karena menurut saya, sebuah karya tidak bisa makin luas tanpa banyak refrensi. Dan jujur saja, buku menjadi salah satu referensi, selain kalau musik kan ada pengalaman pribadi, film, dan lainnya," terang Yovie, saat ditemui Jurnas.com, usai mengisis acara BRI Mocosik Festival 2018, di Jogjakarta belum lama ini. 

Pentolan grup band Kahitna dan Yovie and the Nuno ini mengakui, dirinya merupakan salah satu penggemar dan pembaca buku-buku terbaik dari lokal dan juga International. Ia banyak mengoleksi buku-buku karya sastra, novel drama atau pun pengetahuan. hal itu dilakukannya, disaat waktu senggang atau pun di saat penerbangan dan perjalanan jauh.

Yovie mengatakan, dengan buku-buku yang dibacanya, membuat dirinya mampun untuk mengelaborasi atau pun mengumpulkannya menjadi sebuah benang merah yang menarik untuk sebuah lirik. Namun, ia tetap menjaga originalitas karyanya sendiri, tanpa melihat dari buku atau karya-karya orang lain.

"Sebagai kreator, bahaya jika karya orang lain terlalu menginfiltrasi kita, sehingga baunya agak kurang original. Saya baca banyak buku, tapi enggak saya masukkan sebagai referensi yang tunggal. Jadi banyak referensi yang saya gunakan. Namun dari buku, kita semakin kaya akan bahasa dan pengetahuan," sambungnya.

Menanggapi era modernisasi dan banyaknya pengguna gadget, menurut Yovie buku cetak tetap menjadi prioritasnya untuk membaca. Ia merasakan sensasi yang berbeda, bila dibandingkan dengan membaca lewat gadget.

"Baunya dan harumnya buku itu lho bikin kita kangen. Melipatnya bagian-bagian setelah kita membaca, untuk melanjutkannya di hari selanjutnya. Dan mata kita nggak sakit akibat radiasi cahaya. Kalau untuk baca cerita yang tebal, saya lebih nikmat dengan membaca lewat print atau buku cetak," terang pria yang sudah memasuki usia 50 tahun ini.

"Dan saya respek banget sama Mas Anas dari Rajawali Indonesia yang menggagas musik dan buku menjadi satu kesatuan seperti Mocosik Festival ini. Penting untuk mengajak generasi sekarang untuk membaca buku. Dan saya lihat antusias sekali masyarakat atau penonton membeli buku disini. Event seperti ini mestinya mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat maupun daerah. Karena efeknya bagus untuk masyarakat atau warganya," tandas Yovie Widianto.

 

 

KEYWORD :

Kabar Artis Yovie Widianto Kahitna




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :