Jum'at, 26/04/2024 05:43 WIB

Petani di Tanggamus Berani Tebang Kopi untuk Budidaya Pisang Mas

Bahkan beberapa petani ingin menebang pohon kopinya untuk ditanami komoditas pisang ini.

Pohon pisang mas (Foto: supi/jurnas.com)

Lampung - Kerjsa sama kemitraan masyarakat Tanggamus dan PT Great Giant Pinneapple (GGT) pada Budidaya pisang mas di Tanggamus kian hari kian menjanjikan. Bahkan beberapa petani ingin menebang pohon kopinya untuk ditanami komoditas pisang ini.

Salah satu petani pisang mas, Soleh yang dijumpai jurnas.com mengatakan, banyak masayarakat khusus di Tanggamus ini mulai beralih budidaya dari pisang lokal jadi pisang mas. Kini hampir rata-rata petani menanam pisang mas.

Sebelumnya, kata Soleh, petani menjual pisang dengan harga Rp1.000 per kg untuk pasar domestik, namun kini dengan perlakuan khusus untuk ekspor dapat dijual ke koperasi dengan harga Rp2.500 per kg.

"Dengan perlakuan guna penuhi persyaratan ekspor, petani bisa mendapat nilai tambah," kata Soleh yang juga Ketua Koperasi Produsen Hijau Makmur.

Di Tanggamus sendiri sudah sekitar 150 hektare yang sudah ditanami pisang mas, dan baru 20 persen yang sudah dipanen, termasuk yang diekspor ke China pada Selas (24/4) kemarin. Sangat menguntungkan, sebab hanya seminggu sudah bisa panen.

"Yang saya urus (sub kelompok tani) kan 26 hektare saat ini bisa 5 hinngga 10 hektare bisa dipanen. Itu belum full, masih milih-milih. Sekarang yang saya panen 2,8 ton kwintal. Dengan jumlah petani 40 orang, belum kelompok-kelompk yang lain," jelasnya.

"Petani yang menanam pisang mas di sini kan sekitar 300 ratusan dari 5 sub kelompok tani yaitu Gisting, Sampang, Sumbermulyo, Margoyoso, Margoyoso II," tambahnya.

Direktur Urusan Hubungan Pemerintahan PT GGP, Welly Sugiono, menyampaikan bahwa dengan luas lahan tersebut diharapkan terus terjadi peningkatan produksi dari 137 ton tahun 2017 dan naik bertahan hingga 20.000 ton di tahun 2020.

"Saat ini produksi masih untuk pasar domestik dan terus dialokasikan hingga 75 persen pisang mas Tanggamus ini untuk ekspor, agar petani mendapat nilai tambah," jelas Welly.

Sementanra itu, jajaran Badan Karantina Pertanian juga berperan aktif mendorong akselerasi ekspor melalui diplomasi harmonisasi peraturan perkarantinaan di negara-negara tujuan ekspor,  memberikan layanan inline inspection, pelayanan sertifikasi jaminan kesehatan tumbuhan (PC-Phytosanitary Certificate) serta memfasilitasi sarana kegiatan ekspor produk pertanian.

Untuk komoditas ekspor baru pisang mas ke China ini, kata Kepala Badan Karantina, Banun Harpini, secara teknis diberikan pendampingan agar  standar mutu pisang dapat memenuhi persyaratan karantina negara tujuan melalui penetapan instalasi karantina tumbuhan yang dikhususkan untuk eskpor komoditas buah pisang segar.
 
Keberadaan instalasi karantina tumbuhan hadir memberikan kemudahan serta mendorong percepatan ekspor komoditas pisang dimana kegiatan ekspor dapat langsung dilakukan di kebun atau farm tanpa mengabaikan persyaratan yang diminta oleh negara tujuan.

KEYWORD :

Kementan Lampung Tanggamus pisang mas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :