Jum'at, 26/04/2024 04:39 WIB

Pisang Mas Tanggamus Terobos Pasar China

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, upaya peningkatan pendapatan petani dan negara melalui ekspor

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan)

Lampung  - Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Banun Harpini launcing ekspor perdana  pisang mas sebanyak 61 ton dari Tanggamus, Lampung ke China, Selasa (24/4).

Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bentuk kemitraan yang telah terjalin. "Saya menilai bentuk kemitraan ini sangat strategis dalam rangka pemantapan pembangunan hotrikutura di tingkat petani," kata Banun

Sesuai dengan arahan Mentan, kata Banun, upaya peningkatan pendapatan petani dan negara melalui ekspor berbagai komoditi strategis menjadi hal yang diprioritaskan.

Jajaran Badan Karantina Pertanian juga berperan aktif mendorong akselerasi ekspor melalui diplomasi harmonisasi peraturan perkarantinaan di negara-negara tujuan ekspor,  memberikan layanan inline inspection, pelayanan sertifikasi jaminan kesehatan tumbuhan (PC-Phytosanitary Certificate) serta memfasilitasi sarana kegiatan ekspor produk pertanian.

Untuk komoditas ekspor baru, pisang Mas Tanggamus ini secara teknis diberikan pendampingan agar  standar mutu pisang dapat memenuhi persyaratan karantina negara tujuan melalui penetapan instalasi karantina tumbuhan yang dikhususkan untuk eskpor komoditas buah pisang segar.
 
Keberadaan instalasi karantina tumbuhan memberikan kemudahan serta mendorong percepatan ekspor komoditas pisang dimana kegiatan ekspor dapat langsung dilakukan di kebun atau farm tanpa mengabaikan persyaratan yang diminta oleh negara tujuan.

Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Tani Hijau Makmur, Mudjianto  menyampaikan bahwa usaha tani yang dilakukan bersama anggota kelompoknya merupakan sinergi kemitraan dengan PT Great Giant Pinneapple. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang telah sukses mengantarkan jenis pisang Cavendish memasuki pasar di empat negara sejak beberapa tahun silam.

Dari data ekspor menunjukan tren peningkatan, tercatat di tahun 2017 volume ekspor pisang Cavendish asal Provinsi Lampung berjumlah 14.757 ton dan triwulan pertama tahun 2018 berjumlah 5.581  ton.

Saat ini luas lahan pisang Mas Tanggamus yang dikelola secara kemitraan adalah 210 hektarw, dan akan terus ditingkatkan menjadi 300 hektare ditahun 2018, 600 hektare di tahun 2019 dan tahun 2020 seluas 1.000 ha.

Direktur Urusan Hubungan Pemerintahan PT GGP juga menyampaikan bahwa dengan luas lahan tersebut diharapkan terus terjadi penIngkatan produksi dari 137 ton tahun 2017 dan naik bertahan hingga 20.000 ton di tahun 2020.

 "Saat ini produksi masih untuk pasar domestik dan terus dialokasikan hingga 75 persen pisang Mas Tanggamus ini untuk ekspor, agar petani mendapat nilai tambah," jelas Welly.

Hal itu sejalan yang disampaikan Ketua Koperasi Produsen Hijau Makmur, Nur Soleh bahwa untuk harga, sebelumnya petani menjual pisang dengan harga Rp1.000, per kg untuk pasar domestik namun kini dengan perlakuan khusus untuk ekspor  dapat dijual ke koperasi dengan harga Rp2.500 per kg.

"Dengan perlakuan guna penuhi persyaratan ekspor, petani bisa mendapat nilai tambah," kata Soleh.

KEYWORD :

Kementan pisang mas Tanggamus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :