Rabu, 17/04/2024 04:59 WIB

Mentan Bertekad Suplai Kebutuhan Pangan Dunia

Melonjaknya produksi ayam dan jagung dalam negeri, kata Amran tak lepas dari deregulasi kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan).

Amran Sulaeman

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertekat mensuplai kebutuhan pangan dunia. Hal itu disamapaikan saat pelepasan ekspor daging ayam olahan ke Jepang, Timur Leste dan Papua Nugini.

"Ekspor petanian 2017 naik 24 persen setara Rp 440 triliun. Saya berharap torehan tersebut dikembangkan dengan merambah pasar negara lain. Kuncinya, kita selesaikan Asia Tenggara dulu, baru Asia. Kalau perlu, kita suplai kebutuhan pangan seluruh dunia," jelas Amran.

"Dulu kita impor jagung Rp10 triliun. Kan sama saja impor ayam. Setela dua tahun berjuang bersama-sama, kita balikkan keadaan," kisah Amran di sela - sela pelepasan ekspor daging ayam olahan dan pakan ternak di Pabrik PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI), Jakarta Utara, Jumat (20/4).

Ekspor tersebut meliputi enam ton daging ayam olahan ke Jepang, 120 ton pakan ternak ke Timor Leste, serta 6,6 ton daging ayam olahan ke Papua Nugini. Ekspor ke Timor Leste diangkut menggunakan 10 kontainer, sedangkan ke Jepang dan Papua Nugini masing-masing satu kontainer.

Melonjaknya produksi ayam dan jagung dalam negeri, kata Amran tak lepas dari deregulasi kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan). Misalnya, mencabut regulasi yang menghambat investasi dan ekspor.

"Kami sudah cabut kurang lebih 241 Permentan yang hambat investasi untuk ekspor. Tidak jarang kami copot. Dari Karantina 164 kami sudah geser atau copot bahasa kasarnya" ujar Amran.

Kementan, katanya, juga mengajak pihak-pihak terkait untuk berembuk dan membahas bersama aturan yang pro kepada peningkatan produksi serta menguntungkan semuanya. "Kami tanda tangan saja," jelasnya.

Kesuksesan tersebut, menurut Menteri Amran, tak lepas dari sinergi semua pihak. Alhasil, nilai ekspor pertanian Tanah Air tahun lalu melonjak drastis dibanding 2016.

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur PT CPI, Thomas Effendy, menerangkan, ekspor tersebut dilakukan karena produksi dalam negeri melimpah. "Sesuai arahan Pak Menteri, solusinya dengan melakukan ekspor produk-produk berbasis ayam," katanya.

Kegiatan turut dihadiri sejumlah pihak terkait, seperti Kementan, Kementerian Perdagangan, Satuan Tugas Pangan, Pemerintah Kota Jakut, serta stakeholder lainnya.

Selain pelepasan ekspor, acara disertai penyerahan tiga sertifikat untuk PT CPI. Perinciannya, Sertifikat Veteriner (Ditjen PKH Kementan), Certificate of Origin (Ditjen Daglu Kemendag), serta Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (BB Karantina Tanjung Priok).

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman Ekspor Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :