Jum'at, 19/04/2024 00:27 WIB

Iran Sebut Tak Logis Menggunakan Mata Uang "Musuh"

Pembatasan ini telah menyebabkan jatuhnya nilai rial terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir.

Mata uang Iran, Rial (Foto: Reuters/Thaier al-Sudani)

Teheran - Pemerintah Iran telah mengumumkan rencana untuk mengganti mata uang dolar dengan euro dalam pelaporan keuangan resmi. Demikian menurut IRNA, media yang dikelola pemerintah negara itu.

Kebijakan itu dipandang sebagai bagian dari upaya menghindari pembatasan dalam mengakses mata uang Amerika Serikat di tengah ketegangan dengan Washington, serta mencegah ketidakstabilan pasar karena fluktuasi nilai rial Iran terhadap dolar.

Dalam sebuah rapat kabinet, pemerintah memutuskan bahwa semua kementerian, organisasi negara dan perusahaan harus melaporkan berdasarkan nilai tukar euro, yang Bank Sentral Iran akan ditugaskan untuk melaporkan secara teratur.

Hingga kini belum jelas kapan keputusan itu akan mulai diberlakukan secara efektif, tetapi pemilik bisnis mengatakan mereka menunggu kebijakan baru ini berlangsung.

"Saya berasumsi jika mereka menggunakan euro sebagai mata uang resmi, ini akan mengurangi dampak psikologis dari fluktuasi rial terhadap dolar," kata importir bahan baku untuk ubin dan industri keramik di Teheran, Newsha Sheikh Soleimani kepada Al Jazeera, Kamis (19/4)

"Perusahaan kami sebagian besar berdagang dalam euro, tetapi masih ada beberapa faktur yang diterbitkan berdasarkan nilai tukar rial-dolar," sambugnya.

Ia mengatakan perusahaannya baru saja menahan semua transaksi di tengah ketidakpastian atas nilai mata uang asing.

"Saya menyambut setiap langkah untuk mengembalikan stabilitas pasar valuta asing," jelasnya.

Sebelumnya, kepala Bank Sentral Iran, Valiollah Seif mengatakan, tidak "logis" untuk menggunakan dolar dalam pelaporan keuangan. Pendapatan perdagangan Iran sebagian besar diperoleh dalam euro karena sanksi terhadap dolar AS.

Oleh karena itu, tambah Seif, laporan keuangan negara harus menggunakan mata uang referensi yang lebih stabil dan banyak digunakan dalam perdagangan.

Untuk diketahui, sebagai bagian dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan negara-negara dunia, semua sanksi yang terkait dengan program nuklir kontroversial Iran dicabut.

Namun demikian, sebagian besar karena ketegangan berlama-lama dengan AS, keterbatasan masih tetap pada akses Iran ke mata uang AS. Pembatasan ini telah menyebabkan jatuhnya nilai rial terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :