Jum'at, 19/04/2024 03:50 WIB

Delapan Masalah Ini Sering Dihadapi Toko Retail Offline di Era Digital

Perkembangan bisnis online yang semakin meningkat di Indonesia mengancam keberadaan toko-toko retail yang berbasis offline

Press Conference gogobli, Selasa (17/04)

Jakarta - Perkembangan bisnis online yang semakin meningkat di Indonesia mengancam keberadaan toko-toko retail yang berbasis offline. Apalagi minat masyarakat yang semakin instan membuat bisnis online semakin digemari bahkan diincar para konsumen.

Selain menawarkan kemudahan dalam berbelanja, bisnis online juga dinilai memberikan harga-harga terjangkau dibandingkan toko-toko retail offline. Hal ini membuat banyak pengusaha yang telah memiliki bisnis offline mulai mengembangkan bisnisnya melalui online.

Menurut Chef Operating Office (CEO) gogobli, Joe Hansen, hal itu tak sepenuhnya benar lantaran faktanya ritel online di Indonesia baru mencapai 1,5 hingga 2 persen dari jumlah toko-toko produk lainnya.

"Ini membuktikan kalau toko-toko retail offline masih banyak di Indonesia," kata Hansen dalam acara press Conference gogobli, Jakarta Selasa (17/04).

Hansen menambahkan adanya beberapa masalah-masalah yang sering dihadapi toko-toko ritel offline, sehingga membuat mereka kalah bersaing dengan toko-toko yang berbasis online. Menurutnya, ada delapan masalah besar yang dihadapi toko-toko retail offline di era digital.

1. Diskon produk sulit melawan toko besar /chain store. Pubrik paling bisa membeli selusin atau dua lusin tapi chain store bisa membeli ribuan produk karena terlalu banyak cabang.

2. Toko tidak besar/SKU yang kurang laku jarang didatangani salesman.

3. Peredaran tidak merata bahkan untuk mendapatkan produk tertentu harus cari ke luar kota atau kabupaten.

4. Lamanya mendapat info produk baru/promo.

5. Mereka hanya mendapat dari brosur atau salaesman.

6. Pembelian produk harus ada minimun per barang.

7. Pemesanan produk dengan beragam merek harus menunggu banyak salesman.

8. Kekhawatiran akan produk palsu yang didapat.

Lebih lanjut, Hansen menilai perlu adanya inovasi yang dilakukan demi membuat toko-toko retail offline bisa bersaing dengan toko-toko yang berbasis online, salah satunya dengan menawarkan produk dengan harga terjangkau dan barang yang langsung dibeli dari principal atau pabrik.

Senada dengan Hansen, Founder Gogobli Halim H menyebutkan ada dua cara membuat sebuah toko diminati oleh para konsumen yakni harga yang ditawarkan lebih murah dan barang yang tak pernah kosong.

KEYWORD :

Bisnis Online Gogobli Perusahaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :