Rabu, 24/04/2024 05:33 WIB

Kementan akan Ekspor 2.500 Ekor Kambing dan Domba ke Malaysia

Dalam waktu dekat juga Menteri Amran akan melakukan launching ekspor daging ayam olahan, DOC dan pakan ternak ke Timor Leste.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat membuka RakonteknasDitjen PKH di IPB Internasional Convention Center Bogor, Senin (16/4).

Bogor - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus memanfaatkan peluang ekspor ke negara ASEAN dan Timur Tengah, khususnya komoditi kambing dan domba yang dalam waktu dekat ini akan dilakukan ekspor perdana ke Malaysia sebanyak 2.500 ekor.

Demikian disampaikan saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakonteknas) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) di IPB Internasional Convention Center Bogor, Senin (16/4).

Selain itu, dalam waktu dekat juga Menteri Amran akan melakukan launching ekspor daging ayam olahan, DOC dan pakan ternak ke Timor Leste.

"Saya ingin ekspor tersebut terus meningkat, selain dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan menambah devisa, dengan ekspor juga akan mengangkat martabat bangsa Indonesia di mata dunia," ujarnya.

Terkait dengan capaian swasembada protein hewani, pria kelahiran Bone itu menyebutkan, Indonesia saat ini sudah swasembada untuk komoditas unggas, bahkan ekspor.

"Kita sudah melakukan terobosan peningkatan ekspor beberapa negara untuk ekspor unggas, di antaranya ke negara Myanmar, PNG, Jepang," jelas Amran.

"Ekspor Unggas 2017, yaitu daging ayam olahan sebanyak 312 ton dan telur 386 ton," sambungnya.

Data ekspor Obat Hewan 2017, kata pria 49 tahun itu, juga telah menembus 50 Negara yang tersebar di empat Benua, sebesar 482.897 ton dengan nilai Rp.27,674 triliun.

"Pertumbuhan volume dan nilai ekspor peternakan tiap tahun naik, pada tahun 2012-2017 mengalami peningkatan masing-masing sekitar 2,76 persen dan 3,2 persen," ucapnya.

Sedangkan terkait dengan daging sapi, saat ini Kementan sedang berupaya untuk meningkatkan populasi sapi atau kerbau di Indonesia, baik melalui Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) juga dilakukan melalui penambahan sapi indukan impor dan pengembangan sapi ras baru "Belgian Blue".

Untuk 2017 capaian kinerja program Upsus Siwab sangat fantastis, sebab, pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dari bulan Januari 2017 hingga dengan 13 April 2018 terealisasi sebanyak 5.143.398 ekor, kebuntingan 2.334.794 ekor;  dengan kelahiran sebanyak 1.136.454 ekor  atau setara Rp7,9 triliun dengan asumsi harga 1 pedet lepas sapih Rp7 juta per ekor.

"Nilai ini sangat fantastis mengingat investasi program Upsus Siwab pada 2017 sebesar Rp1,1 triliun," kata Amran.

"Saya bangga dengan peternakan karena Upsus Siwabnya berhasil, jika ini terus ditingkatkan akan tercapai swasembada protein hewani," sambugnya.

Untuk pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia Kementan menargetkan pada tahun  2019 akan ada kelahiran 1.000 ekor. Pada tanggal 12 April 2018 kemarin telah lahir kembali sapi Belgian Blue hasil embrio transfer.

Sebagai upaya mewujudkan swasembada protein hewani dan Lumbung Pangan Dunia tahun 2045, selain upaya-upaya tersebut di atas juga akan ditempuh dengan penambahan indukan impor. Pengadaan indukan impor  2018 direncanakan dialokasikan sebesar 15.000 ekor yang akan didistribusikan pada daerah-daerah yang mempunyai komitken kuat dalam hal keberlanjutan pengembangan ternaknya.

Untuk diketahui, arah pembangunan peternakan dan kesehatan hewan saat ini lebih difokuskan untuk mewujudkan swasembada protein hewani dan pengentasan kemiskinan di pedesaan.

KEYWORD :

Kementan Sapi Ekspor Kemiskinan ASEAN Malaysia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :