Jum'at, 19/04/2024 20:30 WIB

Hasil Zakat Juga Untuk Penanggulangan Bencana

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Baznas

Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar kampanye Siaga Dengan Berbagi.

Kegiatan ini dalam merayakan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang diperingati tiap tanggal 26 April sekaligus untuk mengkampanyekan kepada masyarakat dalam pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang hasilnya disalurkan mengatasi penanggulangan bencana.

Direktur Baznas Tanggap Bencana (BTB) Ahmad Fikri, mengatakan Baznas memiliki  sebuah lembaga program yang dibentuk untuk penanggulangan bencana bernama Baznas Tanggap Bencana (BTP) yang juga terdapat di Baznas daerah.

“Kami bersama BNPB mengampanyekan ke masyarakat tentang urgensi mengubah paradigma bencana dari respon menjadi pencegahan,” ujar Ahmad Fikri dalam sebuah talkshow bertajuk ‘Siap Siaga dengan Berbagi’ di area Car Free Day (CFD), Thamrin, Jakarta, Minggu (15/4/2018).

Ia menjelaskan, pihaknya memiliki banyak program seperti Sekolah Sungai, Sekolah Aman Bencana, Kampung Tanggap Bencana, BTB Goes to School, dan lain sebagainya.

Selain itu, BTB yang dipimpinnya itu banyak berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

“Kami berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan BNPB ikut membantu pengungsi Rohingya di Myanmar dan Bangladesh, krisis Asmat Papua, pengungsi Gunung Agung Bali, banjir yang terjadi di DKI Jakarta dan di daerah-daerah, tanah longsor dan lain-lain,” jelas Fikri yang pernah melanglang buana ke mancanegara saat aktif di Gerakan Pramuka.

Ia memaparkan, selama tahun 2016 terdapat 2.342 kejadian bencana, naik 35 persen dibandingkan tahun 2015. Menjelang pergantian tahun, tutur Fikri mengutip BNPB, rekapitulasi berbagai peristiwa menunjukkan peningkatan bencana di Indonesia. Dari data yang dikumpulkan terlihat bahwa jumlah bencana pada 2016 mencapai 2.342 peristiwa. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak pencatatan kejadian bencana pada 2002.

“Banyaknya kejadian bencana dari data tersebut mengakibatkan banyaknya jumlah warga yang terdampak bencana, Tercatat selama tahun 2017 sebanyak 3,2 juta pengungsi. Tingginya jumlah pengungsi dapat berdampak pada meningkatnya jumlah warga miskin. Sekitar 80 persen dari warga yang terdampak bencana alam ini akhirnya berstatus jadi miskin lagi alias ‘jamila’. Meski sebelumnya mereka sudah masuk kategori sejahtera,” katanya.

Fikri menambahkan, Baznas juga ikut mendorong realisasi Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Untuk dapat mencapai tujuan SDGs yaitu nol kemiskinan, bisa dilakukan melalui pengurangan risiko bencana. Salah satunya adalah dengan mengampanyekan paradigma kesiapsiagaan bencana pada masyarakat. Sehingga jumlah warga terdampak akan berkurang karena mereka telah sadar dan siap siaga ketika bencana terjadi,” ucap Fikri.

Hadir pada talkshow tersebut, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Bernardus Wisnu Widjaja, artis Annisa Malati dan seniman Stand Up Comedy, M. Al Jupri.

KEYWORD :

Baznas BNPB Zakat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :